Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 29 September 2023 | 15:33 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Instagram/@syasinlimpo)

SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dikabarkan jadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kabar penetapan tersangka santer tersebar setelah komisi antirasuah melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan kawasan Widya Chandra, Kebayoran Baru Jakarta Selatan sejak Kamis, 28 September 2023. Penggeledahan bahkan masih berlangsung hingga Jumat, pagi tadi.

KPK sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, menurut Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, kasus di pusara Kementerian Pertanian saat ini masih dalam proses penyelidikan. Penggeledahan dilakukan di rumah dinas Syahrul untuk mengumpulkan alat bukti.

"KPK hanya akan sampaikan seluruh proses penanganan perkara secara utuh pada saatnya setelah semua proses penyidikan cukup dilakukan," ujar Ali dalam keterangannya yang diterima SuaraSulsel.id, Jumat, 29 September 2023.

Belum diketahui barang bukti apa saja yang diamankan dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo. Namun, mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Roma, Italia.

Diketahui, kasus dugaan korupsi di Kementan sudah diselidiki sejak tahun 2021 lalu. Ada tiga klaster dugaan tindak pidana korupsi yang sedang diselidiki KPK, salah satunya terkait jual beli jabatan.

Syahrul sendiri sudah menjalani pemeriksaan di KPK pada bulan Juli 2023 lalu. Selain itu ada dua pejabat lainnya yaitu Direktur Alat dan Mesin Pertanian Moh Hatta dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono. 

* Berikut Perjalanan Karir Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo adalah Menteri Pertanian RI ke 28. Ia bergabung di kabinet Jokowi dan dilantik pada 23 Oktober 2019 lalu.

Pria kelahiran 16 Maret 1955 itu merupakan seorang mantan Birokrat ulung dan kini jadi politisi partai NasDem. Karirnya di pemerintahan dimulai dari kepala desa di kabupaten Gowa pada tahun 1980. Kemudian, terpilih jadi Bupati Gowa dua periode.

Seusai menjabat sebagai Bupati, ia melanjutkan karirnya ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan menjabat sebagai kepala dinas Humas dan Protokol. Lalu pada tahun 2003, Syahrul mendampingi Amin Syam maju di Pilgub Sulawesi Selatan dan terpilih.

Syahrul menjabat sebagai Wakil Gubernur sampai tahun 2008, sebelum akhirnya memilih "pisah ranjang".

Ia lantas mencalonkan diri menjadi Gubernur berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang pada tahun 2008.

Pasangan dengan tagline "Sayang" itu terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur hingga dua periode.

Perjalanan politiknya pun tak mulus. Sebelum hengkang ke NasDem, Syahrul dulunya merupakan politikus Golkar.

Ia bernaung di bawah partai berlambang pohon beringin itu sejak tahun 1993 dan pernah menjabat sebagai ketua DPP I Golkar Sulsel.

Karena polemik internal partai, Syahrul keluar dari Golkar Sulsel pada tahun 2018 dan memilih bergabung bersama Partai NasDem.

Ia pernah mencalonkan diri jadi caleg DPR RI pada Pileg 2019 dari Dapil II Sulsel. Sayangnya, Syahrul gagal lolos ke Senayan.

Syahrul kemudian dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi dan ditunjuk jadi Menteri Pertanian.  

Saat ini SYL, akronimnya juga diberi amanah menjabat sebagai ketua DPP NasDem. Ia kembali mencalonkan diri jadi caleg dari Dapil I DPR RI di Pileg 2024.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More