SuaraSulsel.id - Dunia fesyen Indonesia tak ada matinya. Ini semua berkat perjuangan para desainer yang ingin terus mengharumkan nama Indonesia lewat karya.
Seiring dengan berkembangnya dunia mode tersebut, desainer baru, muda dan berbakat pun terus bermunculan. Tak kalah dengan desainer-desainer internasional.
Salah satunya Yusuf Isvania, desainer muda asal Sulawesi Selatan. Walau masih terbilang muda, kreasi artistik yang dihasilkan pria asal kabupaten Pinrang itu sudah menembus dunia internasional.
Perjalanannya mengenal dunia fesyen tidak mudah. Yusuf bahkan tidak punya latar belakang pendidikan soal dunia busana dan hanya tamat dari sekolah Madrasah Aliyah.
"Saya belajar otodidak. Dari kecil memang saya sudah suka perhatikan penampilan orang berpakaian," ujarnya, Kamis, 28 September 2023.
Yusuf kecil tak pandai di bidang mata pelajaran lain. Dia hanya unggul di bidang seni, seperti menggambar. Bakat seninya mulai terlihat saat menjuarai lomba miniatur tingkat kabupaten pada tahun 2003.
Masa kecilnya juga dilalui dengan sungguh berat. Ayahnya meninggal saat masih duduk di bangku kelas III SD, sehingga ibunya harus berjuang membiayai kebutuhan hidup dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan.
"Itu alasan mama selalu jadi inspirasiku karena dia tangguh. Bisa berjuang seorang diri menyekolahkan saya di kampung, di pedalaman itu," tuturnya.
Meski menyukai seni, Yusuf menamatkan pendidikan di SMP Muhammadiyah, lalu masuk ke pesantren MTSS DDI Lerang-lerang di Pinrang. Seusai lulus tahun 2008, ia kemudian memutuskan untuk bekerja demi membantu biaya hidup ibu dan saudaranya.
Baca Juga: Nama-nama Hantu Paling Ditakuti di Sulawesi Selatan, Salah Satu Pernah Masuk Bioskop
Yusuf dulunya hanya bekerja di mall dan jadi sales sekitar dua tahun. Namun, ia memutuskan berhenti dan bergabung dengan salah satu agensi model yang dikelola temannya.
Buat Butik
"Terus saya ditawari katanya ada potensi jadi model. Saya sempat tertarik, tapi lama-lama saya sadar diri. Saya pendek, ndak mungkin jadi model," ungkapnya.
Ia kemudian sadar ada sesuatu yang kurang dari agensi tersebut. Yaitu butuh desainer, tidak hanya soal talent atau model.
Yusuf pun meminta ke temannya untuk jadi desainer saja. Apalagi sejak kecil, ia selalu tertarik dengan gaya berpakaian seseorang.
"Jadi saya belajar jahit menjahit di salah satu lembaga, itupun cuma satu minggu pelajari pola. Susahnya karena saat itu belum ada youtube, jadi saya berlatih sendiri," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM