Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 28 September 2023 | 14:37 WIB
Desainer asal Sulawesi Selatan Yusuf Isvania saat memamerkan hasil karyanya yang pernah mendapat juara di sejumlah kompetisi [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Dunia fesyen Indonesia tak ada matinya. Ini semua berkat perjuangan para desainer yang ingin terus mengharumkan nama Indonesia lewat karya.

Seiring dengan berkembangnya dunia mode tersebut, desainer baru, muda dan berbakat pun terus bermunculan. Tak kalah dengan desainer-desainer internasional.

Salah satunya Yusuf Isvania, desainer muda asal Sulawesi Selatan. Walau masih terbilang muda, kreasi artistik yang dihasilkan pria asal kabupaten Pinrang itu sudah menembus dunia internasional.

Perjalanannya mengenal dunia fesyen tidak mudah. Yusuf bahkan tidak punya latar belakang pendidikan soal dunia busana dan hanya tamat dari sekolah Madrasah Aliyah.

Baca Juga: Nama-nama Hantu Paling Ditakuti di Sulawesi Selatan, Salah Satu Pernah Masuk Bioskop

"Saya belajar otodidak. Dari kecil memang saya sudah suka perhatikan penampilan orang berpakaian," ujarnya, Kamis, 28 September 2023.

Yusuf kecil tak pandai di bidang mata pelajaran lain. Dia hanya unggul di bidang seni, seperti menggambar. Bakat seninya mulai terlihat saat menjuarai lomba miniatur tingkat kabupaten pada tahun 2003.

Masa kecilnya juga dilalui dengan sungguh berat. Ayahnya meninggal saat masih duduk di bangku kelas III SD, sehingga ibunya harus berjuang membiayai kebutuhan hidup dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan.

"Itu alasan mama selalu jadi inspirasiku karena dia tangguh. Bisa berjuang seorang diri menyekolahkan saya di kampung, di pedalaman itu," tuturnya.

Meski menyukai seni, Yusuf menamatkan pendidikan di SMP Muhammadiyah, lalu masuk ke pesantren MTSS DDI Lerang-lerang di Pinrang. Seusai lulus tahun 2008, ia kemudian memutuskan untuk bekerja demi membantu biaya hidup ibu dan saudaranya.

Baca Juga: 14 Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan, Ada yang Hampir Punah

Yusuf dulunya hanya bekerja di mall dan jadi sales sekitar dua tahun. Namun, ia memutuskan berhenti dan bergabung dengan salah satu agensi model yang dikelola temannya.

Buat Butik

"Terus saya ditawari katanya ada potensi jadi model. Saya sempat tertarik, tapi lama-lama saya sadar diri. Saya pendek, ndak mungkin jadi model," ungkapnya.

Ia kemudian sadar ada sesuatu yang kurang dari agensi tersebut. Yaitu butuh desainer, tidak hanya soal talent atau model.

Yusuf pun meminta ke temannya untuk jadi desainer saja. Apalagi sejak kecil, ia selalu tertarik dengan gaya berpakaian seseorang.

"Jadi saya belajar jahit menjahit di salah satu lembaga, itupun cuma satu minggu pelajari pola. Susahnya karena saat itu belum ada youtube, jadi saya berlatih sendiri," ujarnya.

Dari situ Yusuf mulai menghasilkan karya-karya untuk mengejar impiannya di dunia fesyen. Awalnya hanya di tingkat lokal saja, seperti busana cosplay dan busana muslimah yang diperlombakan dan meraih juara I, hingga busananya terkenal ke dunia internasional.

Ia lalu mendirikan sebuah galeri butik untuk memajang hasil karyanya dan diberi nama Yusuf Isvania Couture.

"Dulunya di rumah kontrakan kecil, sekarang alhamdulillah sudah di ruko," ungkapnya.

Yusuf menyadari bakat menggambarnya sudah ada sejak berada di pesantren. Ia ingat betul dulu pernah mengagumi sosok Inul Daratista.

Ya, penyanyi dangdut yang khas dengan goyang ngebor itu booming di tahun 2000-an. Ide Yusuf di dunia fesyen tak lepas dari ketenaran Inul Daratista di era itu.

"Saya dulu fans sekali dengan inul Daratista. Saya bahkan punya 50 lebih itu yang saya gambar sendiri," sebutnya.

Ia mengagumi Inul bukan hanya karena penyanyi yang dikenal banyak orang, tapi menurut Yusuf lebih dari itu. Ia menganggap kisah Inul sama dengan dirinya, yaitu orang kecil yang berusaha meraih kesuksesan.

"Sampai pernah keluar main di sekolah, terus saya gambar Inul di papan tulis, goyang ngebor. Padahal di pesantren itu kan tidak boleh macam-macam tapi karena saya saking ngefansnya saya gambar sampai model rambutnya," jelasnya.

Dikenal Hingga ke Luar Negeri

Namun, tentu popularitas tak semudah itu didapatkan dengan instan di dunia fesyen. Perlu usaha sambil belajar terus menerus.

Pada tahun 2016, Yusuf lalu dihubungi oleh finalis Puteri Indonesia asal Sulawesi Selatan bernama Yulinar Pratiwi Arief. Yusuf diminta untuk membuatkan gaun untuk lomba Best Traditional Costume.

Awalnya, Yusuf bilang sempat tidak percaya diri. Namun, ia memberanikan diri dan mengangkat tema Pinisi sebagai kekayaan dari Sulawesi Selatan.

"Saat itu saya tidak pede karena ini dunia beauty pageant (kontes kecantikan) pertama kalinya bagi saya. Jadi saya melihat sesuatu yang unik dan pilih perahu Pinisi. Sampai saya bikin perahunya yang di bagian belakang baju itu langsung di Bulukumba. Pakai kayu asli," ungkapnya.

Usahanya membuahkan hasil. Yulinar Pratiwi Arief berhasil meraih juara 1 Best Traditional Costume.

Nama Yusuf mulai dikenal di dunia kontes kecantikan. Tawaran mulai datang dari luar Sulawesi Selatan.

Di tahun 2018, finalis Puteri Indonesia asal Provinsi Sulawesi Barat mengenakan gaun hasil karyanya. Yusuf mengambil tema Banua Layu, atau rumah khas dari kabupaten Mamasa.

Sementara di tahun 2019, Yusuf kembali diminta merancang busana Finalis Putri Indonesia asal Sulawesi Tenggara Wa Ode Nadine Amalia. Yusuf mengangkat konsep terumbu karang yang mengantarkan Amelia terpilih dan menjadi The Best Evening Gown.

Karya Dipakai Finalis Puteri Indonesia

Nama Yusuf semakin dikenal saat Finalis Puteri Indonesia asal Banten 2, Shinta Yuliasmi juga mengenakan hasil karyanya.

Dengan gaya long gown berwarna jingga, kostum Shinta berhasil terpilih sebagai Juara I Best Evening Gown pada malam Seni dan Budaya Puteri Indonesia 2022.

Gaun malam Miss Egypt 2021 Shahenaz Dabous juga dibuat oleh Yusuf. Mengetahui hal itu, desainer nasional Ivan Gunawan mencari yusuf.

Ivan meminta Yusuf untuk merancang gaun mewah berwarna emas yang dinamakan Gold Stars. Mereka mulai berkolaborasi dari perkenalan itu.

"Tahun 2022 lalu juga, saya diminta merancang evening Gown kontestan Australia di ajang Miss Grand Australia, Amber Sidney. Dalam waktu dekat juga dia mau menikah dan saya yang bikinkan gaunnya mulai dari lamaran sampai gaun party," ucapnya.

Lalu, pada pemilihan putri Indonesia 2023, Yusuf Isvania kembali diminta merancang kostum Puteri Indonesia asal Sulawesi Selatan, Tita Kamila.

Tita mengenakan gaun malam berwarna biru tua dan bermotifkan tengkorak. Temanya " Ritual Ma'nene'" dari Toraja Utara, dimana Ma'nene adalah tradisi membersihkan dan mengganti pakaian jenazah yang sudah berbentuk tengkorak.

Terbaru, karya Yusuf Isvania akan digunakan oleh Miss Aura Internasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 September 2023 di Antalya, Turki.

"Gaunnya akan digunakan Miss Aura International 2022 dari Indonesia Rizkyana Hidayat saat memahkotai penerusnya," ucapnya.

Pencapaian ini jadi kebanggan tersendiri bagi Yusuf di dunia fesyen. Namun, ia tak cepat puas hati.

Yusuf mengaku masih banyak yang harus dia lakukan. Termasuk keinginannya agar hasil karyanya bisa terkenal dan dipakai artis Hollywood.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More