SuaraSulsel.id - Badan Geologi Kementerian ESDM dalam evaluasi Gunung Karangetang di Sulawesi Utara periode 23-30 Juni 2023 merekam sebanyak 1.792 kali gempa guguran.
"Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa guguran masih terekam tinggi," kata Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam evaluasi Gunung Karangetang yang dibagikan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan di Manado, Kamis 6 Juli 2023.
Selain gempa guguran, pengamatan instrumental juga mencatat sebanyak dua kali gempa embusan, tujuh kali gempa hybrid/fase banyak, serta dua kali gempa vulkanik dalam.
Terekam juga satu kali gempa tektonik lokal, 17 kali gempa tektonik jauh, dan dua kali getaran banjir, serta tremor menerus dengan amplitudo antara 0,25 hingga enam milimeter, dominan tiga milimeter.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,7 Km pada Rabu Malam
Berdasarkan evaluasi Badan Geologi, erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi, lava keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Beha barat sejauh sekitar 1.500 meter.
Sedangkan, yang ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang jarak luncur sekitar 1.750 meter.
"Kejadian erupsi efusif masih terus terjadi, data visual tampak aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1.750 meter dari kawah utama," ujarnya.
Sementara awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan yakni ke Kali Kahetang dan Kali Batuawang.
Sugeng mengajak warga mewaspadai awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava.
Baca Juga: Hanya 22 KM dari Alun-alun Purbalingga, Wisata Ini akan Gelar Festival Gunung Slamet Akhir Bulan Ini
"Karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur atau longsor," katanya menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
-
Cinta dan Harapan Lintas Generasi dalam Langgam Campursari Caping Gunung
-
Alkitab Benar, Arkeolog Ungkap Penemuan Baru Bukti Keberadaan Bahtera Nuh di Gunung Ararat
-
Gunung Ararat Ungkap Misteri: Ilmuan Temukan Bukti Baru Bahtera Nuh
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Berapa Harga Tanah di Parung Bogor? Kok Firdaus Oiwobo Tolak Tawaran Showroom Ferrari Rudy Salim
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta