Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 05 Juli 2023 | 12:51 WIB
Suarnaty Daeng Kanan (46 tahun), haji asal kota Makassar, Sulawesi Selatan, rela menghabiskan uang puluhan juta rupiah demi membeli emas saat menunaikan ibadah haji [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Emas dan perhiasan asal Makkah, Arab Saudi, salah satu incaran jemaah setiap musim ibadah haji.

Salah satunya yang dilakukan Suarnaty Daeng Kanan (46 tahun), warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pengusaha burger itu rela menghabiskan puluhan juta demi berburu emas saat berhaji.

Suarnaty mengatakan menghabiskan Rp30 juta untuk membeli perhiasan. Ada gelang dan kalung dengan berat puluhan gram.

"1 gram harganya Rp1,2 juta. Gelang saya beli delapan, ada kalung juga," ujarnya usai tiba di Kota Makassar, Senin, 5 Juli 2023.

Baca Juga: Jamaah Haji Tak Dijemput Bus Harus Jalan 20 KM ke Arafah Hingga Nangis Kehausan

Suarnaty mengaku sudah bernazar sejak puluhan tahun lalu. Jika diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, ia akan membeli emas di sana.

"Saya sudah bernazar puluhan tahun lalu. Kenapa harus beli di Arab Saudi, karena beda karismanya (emas) di sini," ucapnya.

Selain itu, ia menyiapkan perhiasan dari Makassar untuk dipakai saat kembali lagi ke tanah air. Lengkap dengan pakaian yang nyentrik.

Ia mengaku tradisi ini sudah jadi ciri khas orang Bugis-Makassar. Rasanya ada yang kurang jika hanya memakai busana muslim yang biasa saja.

Dengan mata berlinang, ia tidak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Ia bisa menunaikan ibadah haji di tanah suci tahun ini.

Baca Juga: Menag Tambah 5 Liter Zamzam Jemaah, Begini Teknis Distribusinya

Suarnaty tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 jemaah haji Debarkasi Makassar. Ia dan ratusan haji lainnya sampai di bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu, 5 Juli 2023.

Suarnaty mengaku sangat bersyukur bisa berangkat menunaikan rukun Islam ke lima, tahun ini. Sebelumnya, ia harus menunggu hingga 13 tahun.

Ia menuturkan sempat ragu bisa berangkat ke tanah suci. Apalagi dua hari sebelum keberangkatan harus menjalani operasi pengangkatan batu empedu.

"Saya tidak bisa berkata-kata. Senang banget karena sudah lama dinantikan. 13 tahun," ucapnya.

Selama berada di tanah suci, ia bilang tidak merasakan sakit sama sekali. Itu suatu bentuk kesyukurannya terhadap mukjizat Allah.

"Hilang sakitnya. Tidak ada rasa sakit sama sekali. Bahkan saya tidak merasakan sakit lagi," ungkapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More