Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 27 Juni 2023 | 10:12 WIB
Ilustrasi kekerasan fisik (Pexels/Karolina Grabowska)

SuaraSulsel.id - Muhammad Rafly, salah satu mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar atau Unismuh Makassar mengklarifikasi dugaan penganiayaan yang dilakukan seniornya. Saat mengikuti Ospek. Ia mengaku tidak menjadi korban kekerasan seperti yang diberitakan.

Klarifikasi tersebut disampaikan Rafly untuk membantah pernyataan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Asdar, yang menyebutnya sebagai salah satu korban dugaan penganiayaan oleh seniornya.

Sebelumnya, Muhammad Rafly diberitakan merupakan salah satu korban yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Karena mendapat tindakan kekerasan oleh seniornya. Peristiwa terjadi pada Sabtu, 24 Juni 2023 saat mengikuti ospek di Aula Yonif 700 Raider, Kota Makassar.

Belakangan, ia mengaku bukan korban. Dia dibawa ke rumah sakit Unhas hanya karena ingin berobat.

Baca Juga: Unismuh Makassar Janji Tindak Tegas Pelaku Kekerasan ke Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran

"Saya bukan korban kekerasan, kak. Tidak sama sekali (ada tindakan kekerasan)," ujarnya kepada SuaraSulsel.id.

Kata Rafly, ia dibawa ke rumah sakit karena mengalami pergeseran bagian rahang akibat terbentur. Karena di lokasi ospek, ia sempat tersenggol temannya.

"Saya jatuh kesenggol teman. Karena terbentur, terjadi pergeseran di bagian tulang bawah dekat telinga, di tulang rahang," ujarnya.

Ia pun dibawa oleh seniornya untuk berobat ke Rumah Sakit Unhas. Rafly lalu meminta agar sekalian foto toraks untuk mengetahui penyebab sakitnya.

"Jadi itu foto (toraks) bukan karena kekerasan di lokasi, tapi murni karena kecelakaan oleh saya," ungkapnya.

Baca Juga: Miris! Mahasiswa Unismuh Dianiaya Saat Ospek hingga Masuk Rumah Sakit, Diduga Ditendang Perutnya

Ia pun mengklaim berita yang beredar luas di media sosial adalah hoaks. Karena saat kejadian, ia juga tidak melihat seniornya melakukan pemukulan.

"Iya hoaks, kak. Saya gak tahu kalau mahasiswa yang lain, tapi saya tidak pernah dipukul," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Asdar, mengaku ada tiga orang yang jadi korban pada saat Ospek. Tak hanya Fathan, ada dua mahasiswa lainnya bernama Iksan dan Rafly.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Minggu 25 Juni 2023. Namun setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan, mereka dalam kondisi baik dan boleh berobat jalan.

"Dua mahasiswa lainnya juga dinyatakan dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak seperti di berita yang beredar (Ada patah tulang dan pendarahan)," ungkapnya.

Asdar pun mengaku kekerasan terhadap tiga mahasiswa baru karena luput dari pengawasan. Padahal kegiatan itu sudah diawasi ketat.

"Saya pribadi sudah full untuk mengawasi mereka. Tapi ya namanya insiden, tidak bisa diprediksi," ungkapnya.

Pihak kampus hingga kini masih melakukan investigasi untuk mencari tahu pelaku. Namun ia menduga dilakukan oleh senior.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More