SuaraSulsel.id - Muhammad Rafly, salah satu mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar atau Unismuh Makassar mengklarifikasi dugaan penganiayaan yang dilakukan seniornya. Saat mengikuti Ospek. Ia mengaku tidak menjadi korban kekerasan seperti yang diberitakan.
Klarifikasi tersebut disampaikan Rafly untuk membantah pernyataan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Asdar, yang menyebutnya sebagai salah satu korban dugaan penganiayaan oleh seniornya.
Sebelumnya, Muhammad Rafly diberitakan merupakan salah satu korban yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Karena mendapat tindakan kekerasan oleh seniornya. Peristiwa terjadi pada Sabtu, 24 Juni 2023 saat mengikuti ospek di Aula Yonif 700 Raider, Kota Makassar.
Belakangan, ia mengaku bukan korban. Dia dibawa ke rumah sakit Unhas hanya karena ingin berobat.
"Saya bukan korban kekerasan, kak. Tidak sama sekali (ada tindakan kekerasan)," ujarnya kepada SuaraSulsel.id.
Kata Rafly, ia dibawa ke rumah sakit karena mengalami pergeseran bagian rahang akibat terbentur. Karena di lokasi ospek, ia sempat tersenggol temannya.
"Saya jatuh kesenggol teman. Karena terbentur, terjadi pergeseran di bagian tulang bawah dekat telinga, di tulang rahang," ujarnya.
Ia pun dibawa oleh seniornya untuk berobat ke Rumah Sakit Unhas. Rafly lalu meminta agar sekalian foto toraks untuk mengetahui penyebab sakitnya.
"Jadi itu foto (toraks) bukan karena kekerasan di lokasi, tapi murni karena kecelakaan oleh saya," ungkapnya.
Baca Juga: Unismuh Makassar Janji Tindak Tegas Pelaku Kekerasan ke Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran
Ia pun mengklaim berita yang beredar luas di media sosial adalah hoaks. Karena saat kejadian, ia juga tidak melihat seniornya melakukan pemukulan.
"Iya hoaks, kak. Saya gak tahu kalau mahasiswa yang lain, tapi saya tidak pernah dipukul," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Asdar, mengaku ada tiga orang yang jadi korban pada saat Ospek. Tak hanya Fathan, ada dua mahasiswa lainnya bernama Iksan dan Rafly.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Minggu 25 Juni 2023. Namun setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan, mereka dalam kondisi baik dan boleh berobat jalan.
"Dua mahasiswa lainnya juga dinyatakan dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak seperti di berita yang beredar (Ada patah tulang dan pendarahan)," ungkapnya.
Asdar pun mengaku kekerasan terhadap tiga mahasiswa baru karena luput dari pengawasan. Padahal kegiatan itu sudah diawasi ketat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan