Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 26 Juni 2023 | 11:14 WIB
Salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar diduga korban penganiayaan oleh senior [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Makassar Hadi Saputra membenarkan telah terjadi aksi kekerasan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Pelaku diduga senior yang melakukan kegiatan orientasi pengenalan kampus atau Ospek.

Hadi mengaku pimpinan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar sementara melakukan investigasi.

"Kami masih menunggu hasil investigasi dari Fakultas Kedokteran. Semoga segera kami sampaikan hasilnya ke media," ujar Hadi kepada SuaraSulsel.id, Senin 26 Juni 2023.

Baca Juga: Ratusan Calon Dokter di Kota Makassar Dianiaya Dalam Ruangan Gelap, 3 Orang Luka Parah

Ia mengatakan pihak Rektorat sangat mengutuk aksi kekerasan tersebut. Unismuh juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengaku belum mendapat informasi resmi soal kejadian tersebut. Namun pihaknya akan menelusuri soal dugaan tindak kekerasan terhadap mahasiswa baru itu.

"Sejauh ini belum ada informasinya. Segera kami cek, apakah kasusnya dilaporkan ke Polsek Rappocini atau Tamalanrea," tutur Lando.

Mahasiswa Disiksa Dalam Ruang Gelap

Aksi kekerasan senior terhadap mahasiswa baru di lingkup kampus kembali terjadi. Peristiwa ini terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Baca Juga: Diduga Karena Spanduk, Dua Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Dikeroyok

Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar jadi korban tindak kekerasan seniornya.

Para calon dokter itu diinjak hingga mengalami pendarahan dan patah tulang di sejumlah bagian tubuh.

Korban diketahui sedang mengikuti orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek di Markas Yonif Raider 700, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. Mereka kemudian ditarik ke dalam sebuah ruangan gelap oleh seniornya.

Saat peristiwa terjadi, dilaporkan ada sekitar 300 mahasiswa dikumpulkan dalam satu ruangan.

"Di ruangan itu ada puluhan seniornya, kemudian mereka menutup semua pintu dan matikan lampu," ujar kerabat salah satu korban.

Para pelaku tidak diketahui jelas raut wajahnya sebab mereka menggunakan penutup wajah dan helm. Di ruangan itulah aksi kekerasan terjadi.

Para mahasiswa diinjak oleh seniornya hingga mengalami patah tulang.

Salah satu korban bahkan mengalami pendarahan di perut dan harus menjalani operasi.

"Ada yang patah tulang rahang, patah tulang rusuk, dan alami pendarahan dan lagi operasi," tuturnya.

Kontributor: Lorensia Clara Tambing

Load More