SuaraSulsel.id - Target pengentasan Desa Sangat Tertinggal di Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan perhatian serius dari Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Menurut Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, jumlah Desa Sangat Tertinggal di Sulsel mengalami penurunan.
Pada tahun 2021, terdapat 38 Desa Sangat Tertinggal di provinsi ini. Namun, pada tahun 2022, angka tersebut menurun drastis menjadi hanya 11 Desa Sangat Tertinggal.
Penurunan jumlah desa tersebut menunjukkan adanya perkembangan dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan pendapatan masyarakat di desa-desa tersebut.
Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik di Sulsel Semakin Baik di Tahun 2023
Dari 11 desa sangat tertinggal tersebut, mereka terletak di tiga kabupaten, yaitu Pinrang, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Beberapa di antaranya adalah Desa Basseang, Desa Kariango, Desa Lembang Mesakada, Desa Letta (Kabupaten Pinrang); Lembang Sandana, Lembang Simbuang Batutallu (Kabupaten Tana Toraja); serta Lembang Baruppu Benteng Batu, Lembang Baruppu Parodo, Lembang Baruppu Utara, Lembang Talimbangan Batu, dan Lembang Sa’dan Ulusalu (Kabupaten Toraja Utara).
"Kami terus mendorong pemberdayaan dan kemandirian di desa, termasuk dalam upaya untuk mengentaskan Desa Sangat Tertinggal," kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman pada Kamis (15/6/2023).
Sebagai tindakan konkret, Gubernur Andi Sudirman telah mengadakan pertemuan dengan beberapa Kepala Desa terkait masalah ini. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel.
"Untuk tahun ini, kami melakukan intervensi melalui alokasi bantuan keuangan guna mengentaskan Desa Sangat Tertinggal," jelasnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Lanjutkan Rekonstruksi Jalan Minasatene di Pangkep Dengan Pengecoran Beton
Selain itu, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman telah mengucurkan sejumlah bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota di Sulsel. Hal ini dilakukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
"Kami berharap bantuan keuangan ini dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk dalam mendorong pembangunan di desa. Dengan demikian, kami dapat meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Sulsel dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang telah ditetapkan," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB