Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 25 Mei 2023 | 12:56 WIB
Polisi menunjukkan lokasi kejadian saat olah TKP ketika korban DSN (15) siswa kelas VIII SMP Islam Athirah ditemukan meninggal, di Jalan Kajaolalido Makassar, Rabu (24/5/2023) [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Polrestabes Makassar]

SuaraSulsel.id - Kapolrestabes Makassar Kombespol Mukhamad Ngajib mengatakan Basman Nafa Yaskura (15 tahun) diduga bunuh diri.

Siswa SMP Athira Makassar itu diduga nekat mengakhiri hidupnya dari lantai 8 gedung sekolah.

"Dugaan. Masih dugaan itu bunuh diri," ujar Ngajib di Polrestabes Makassar, Rabu, 24 Mei 2023.

Ngajib menjelaskan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

Baca Juga: Anak Pejabat Kementerian Perhubungan Jatuh Dari Lantai 6 SMP Athirah Makassar

Dari hasil pemeriksaan saksi yang dipadukan dengan rekaman kamera CCTV diketahui korban naik dari lantai 1 menggunakan lift hingga lantai 8.

Di lantai 8 itu, korban naik lagi ke atap sekolah dan jatuh.

"Dari situ patut diduga bahwa yang bersangkutan jatuh dari lantai 8," ungkapnya.

Tubuh Basman kemudian pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan di halaman sekolah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Akademis, sayang nyawanya tak tertolong.

"Langsung dibawa ke rumah sakit dan ternyata sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Baca Juga: 387 Jemaah Calon Haji Terbang Dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Polisi hingga kini juga masih mendalami motif korban bunuh diri. Namun diduga kuat karena masalah keluarga.

Diketahui, korban merupakan siswa kelas VIII di SMP Athirah Makassar, yang terletak di jalan Kajaolalido Makassar. Ia juga merupakan anak dari Pejabat Kementerian Perhubungan.

Di sekolah, Basman dikenal cerdas dan juara pada beberapa olimpiade.

Mantan wali kelasnya mengungkap Basman pandai bergaul dan sangat peduli dengan orang di sekitarnya.

Basman rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Bantaeng pada Kamis, 25 Mei 2023.

Batal Autopsi

Mengutip Antara, kakak korban meminta penyidik kepolisian untuk melakukan autopsi agar diketahui kejadian yang sebenar-benarnya.

"Kakaknya minta diautopsi, tapi tergantung dari pihak keluarga. Namun setelah dirembukkan, batal diautopsi dan hanya dilakukan visum di RS Bhayangkara. Lalu jenazah dibawa pulang ke rumahnya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol.

Sementara itu, Kapolsek Ujung Pandang Kompol Syarifuddin mengatakan kejadian tersebut diperkirakan pukul 09.00 Wita saat proses belajar mengajar.

Hal itu setelah pihaknya menerima infomasi bahwa ditemukan salah seorang siswa Athirah meninggal di sekitar lapangan Volley di area sekolah setempat.

"Dengan cepat kita mendatangi TKP mengamankan, kemudian kita mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Akademis untuk dilakukan tindakan medis. Informasi awal lompat dari gedung, tapi belum bisa kita pastikan karena sedang kita dalami dan melakukan pengolahan TKP. Ini supaya peristiwa bisa secara jelas, terang benderang," paparnya.

Selain itu, petugas juga meminta bahan keterangan dari beberapa orang yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Meski demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya korban tewas.

"Kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya seperti apa, tapi intinya tim kami mengolah TKP dan melakukan pengumpulan bahan keterangan termasuk pemeriksaan saksi-saksi," katanya.

Usai menjalani visum, jenazah korban lalu dibawa ke rumah duka, beralamat di Jalan Aroepala eks Hertasning Baru, Perumahan Taman Goseng, Kecamatan Rapppocini, Makassar. 

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More