SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan isi hatinya usai adiknya Haris Yasin Limpo ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Syahrul mencurahkan perasaannya ke dalam sebuah tulisan yang disebar ke sejumlah grup di akun whatsapp. Ia menulis kata-kata itu saat menuju Istana Negara menghadiri rapat terbatas soal pupuk, Kamis (27/04/2023).
Syahrul mengaku tetap kagum terhadap Haris Yasin Limpo. Ia menyebut adiknya itu mewakili karakter keluarga sebagai seorang pria Bugis-Makassar.
"Saya, kakakmu kagum padamu pak Nyanyang (sapaan Haris). Kau sosok yang mewakili karakter keluarga Yasin Limpo, orang Bugis-Makassar," tulis Syahrul.
Menurut Syahrul, cobaan ini tak membuat adiknya larut dan tetap yakin tidak bersalah. Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu juga melihat adiknya dizalimi dan difitnah.
"Siapa menjadi kejam dan biadab, memfitnah kau korupsi, hah? kau bahkan dipertontonkan dengan borgol dan rompi. Keji," ungkapnya.
"Menghantam nilai-nilai kultural Bugis-Makassar, yang belum tentu kau salah. Bahkan cenderung melanggar proses berita acara melalui KUHP. Kamu luar biasa pak Nyayang, aku salut!," lanjut Syahrul.
Syahrul diketahui sempat menengok adiknya ke Lapas Makassar pada saat lebaran. Ia mengaku bisa saja membantu adiknya sesuai dengan aturan, tapi ditolak oleh Haris.
"Kau perlihatkan ketidak takutanmu. Kau mau dibantu tetapi tidak dengan menyogok orang. Kau bahkan tidak mau diurus dengan cara-cara non teknis yuridis. Saya kakakmu, mungkin bisa saya lakukan sesuatu, dan kau jawab tidak," bebernya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Terbukti Korupsi, Kadinkes Lampung Diamankan KPK, Benarkah?
Kepada SYL, Haris mengaku semua akan baik-baik saja. Ia tidak mau dibantu karena merasa tidak bersalah.
"Aku membara dengar itu. Hati saya menangis. Kau memang anak baik. Aku, kakakmu, kagum dengan prinsip dan keimananmu," ucapnya.
Diketahui, Haris Yasin Limpo ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi pada 11 April 2023. Ia diduga bersama-sama dengan Direktur Keuangan pada masanya, Irawan melakukan korupsi tahun 2016-2019.
Keduanya disebut mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp20,3 miliar. Saat ini, baik Haris maupun Irawan ditahan di Lapas Makassar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM