SuaraSulsel.id - BMKG merilis data terbaru gempa bumi di Sulawesi Utara. Gempa Mag:5.6, Senin 24 April 2023 Pukul 16:31:33 WIB.
Lokasi 12.13LU, 124.98BT atau 922 km barat laut Melonguane, Sulawesi Utara. Kedalaman gempa 77 Km.
Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa tsunami kecil akibat gempa magnitudo 7,1 di wilayah Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
"Tsunami kecil ini tidak akan berdampak hingga wilayah Indonesia sehingga masyarakat kita tidak perlu khawatir terkait ancaman tsunami dari gempa bumi di Kepulauan Kermandec tersebut," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin 24 April 2023.
Ia mengemukakan episenter gempa bumi yang terjadi pada Senin, 24 April 2023 pukul 07.41.56 WIB di wilayah Kepulauan Kermadec itu terletak pada koordinat 29,955 lintang selatan dan 177,838 bujur barat, tepatnya di laut dengan kedalaman 49 km.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kermadec (Kermadec Trench) di mana Lempeng Pasifik Menunjam ke Bawah Lempeng Indo-Australia. Gempa ini bersumber tepat di bidang kontak antar lempeng tersebut," katanya.
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona subduksi lempeng.
"Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi di wilayah Kepulauan Kermadec ini menimbulkan guncangan kuat di Pulau Raoul, sebuah pulau terdekat pusat gempa yang guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), dan berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan," katanya.
Baca Juga: BMKG Deteksi Ada 35 Titik Panas Baru di Kaltim, Semua Pihak Diminta Waspada
Ia menjelaskan skala VII MMI artinya setiap orang keluar rumah, kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah, dan terasa oleh orang yang naik kendaraan
Sementara skala VIII adalah kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Daryono menambahkan, hasil monitoring menunjukkan bahwa gempa bumi di Kepulauan Kermandec diikuti oleh empat gempa susulan signifikan dengan magnitudo 5,4; 5,3; M5,0; dan M4,9, serta puluhan gempa-gempa kecil lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!