SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menghadiri panggilan penyidik Kejati Sulawesi Selatan. Sebagai saksi.
Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel kembali memeriksa saksi terkait kasus Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar, Kamis 13 April 2023.
Sebanyak 15 saksi yang diambil keterangannya. Pemeriksaan dimulai pukul 09.00 WITA.
Menurut Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi, satu di antara yang diambil keterangannya adalah Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto.
Baca Juga: Skandal Adik Mentan Haris Yasin Limpo Jadi Tersangka Korupsi PDAM Makassar
Hal ini dilakukan untuk mendalami kasus yang melibatkan dua tersangka sebelumnya.
"Ada 15 orang yang diperiksa hari ini. Mantan direksi (2017-2019) dan juga dewan pengawas (2017-2019)," kata Soetarmi saat ditemui di Kejati Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo.
Sebelumnya, penyidik Kejati Sulsel menetapkan mantan Direktur Utama PDAM Makassar Haris Yasin Limpo dan mantan Direktur Keuangan Irawan Abadi, sebagai tersangka.
Menurutnya, pemeriksaan 15 orang tersebut sebagai kelengkapan berkas para tersangka. Dan untuk membuat terang kasus.
"Kita menganggap perlu untuk melakukan pemanggilan ini terhadap pak Danny Pomanto karena sebagai dewan pengawas. Dana PDAM ini kan dana pemerintah yang dihibahkan. Jajaran direksi juga ikut dipanggil, ada beberapa direksi. Dipanggil dan dimintai keterangan hari ini," jelas Soetarmi.
Baca Juga: Diduga Rugikan Negara Rp20,3 Miliar, Adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Jadi Tersangka
"Hal ini (pemeriksaan) dilakukan untuk membuat terang kasus ini. Sehingga dalam penyidikan ini, nanti kita menentukan sikap, apakah tersangkanya hanya dipertanggungjawabkan hanya dua orang. Kita tidak bisa tenntukan sikap kalau kita tidak memeriksa lagi," sambungnya.
Dalam perkara ini diketahui, Harus Yasin Limpo dan Irawan Abadi dianggap merugikan negara. Jumlahnya ditaksir hingga Rp20 miliar lebih.
Sebelumnya, keduanya hanya berstatus saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait penggunaan dana PDAM untuk pembayaran tantiem dan bonus/jasa produksi pada periode 2017 hingga 2019.
Juga terkait dengan adanya penyimpangan premi asuransi dwiguna jabatan wali kota dan wakil wali kota sejak tahun 2016 hingga 2019.
Saat ini, Haris Yasin Limpo dan Irawan Abadi ditahan di Lapas Kelas 1 Gunung Sari Makassar.
Berita Terkait
-
Koleksi Mobil dan Motor Andi Seto Gadhista Asapa Calon Wali Kota Makassar
-
MK Ubah Aturan Pilkada, Danny Pomanto: Takdir Allah yang Berbicara
-
Intip Koleksi Kendaraan Danny Pomanto dan Andi Sudirman, Bakal Calon Gubernur Sulsel
-
Cerita Tito Karnavian Batalkan Proyek CCTV Polri Senilai Rp1 Triliun
-
Indira Yusuf Ismail
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!