SuaraSulsel.id - PSM Makassar berhasil mengunci juara Liga 1 Indonesia 2022. Ini sekaligus jadi momen skuad Juku Eja mengakhiri puasa gelar sejak tahun 2000.
Usaha anak asuh Bernardo Tavares itu berakhir dengan manis pada Jumat 31 Maret 2023. Kepastian gelar juara untuk Liga 1 diraih usai menundukkan Madura United dengan skor 3-1.
Bermain di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan, Jawa Timur, Wiljan Pluim dan kawan-kawan sudah tampil dominan sejak menit pertama. Skor ini membuat PSM berada di puncak klasemen tanpa tergoyahkan tim lain dengan sisa laga yang ada.
Juara Liga 1 ini merupakan momen besar bagi PSM. Jika mengulik sejarah, klub tertua di Indonesia itu terakhir merasakan thropy pada Liga Indonesia tahun 1999-2000 atau 23 tahun lalu.
Saat itu, kompetisi dibagi dua wilayah. Yakni wilayah Barat dan Timur.
PSM kemudian menjadi juara wilayah Timur dan maju ke babak 8 besar. Dari babak 8 besar itulah, perjalanan PSM berlanjut hingga semifinal dan final di Stadion Gelora Bung Karno.
Kala itu PSM Makassar bertemu dengan Pupuk Kaltim atau sekarang dikenal Bontang FC di laga final. Skuad yang diasuh Syamsuddin Umar berhasil menundukkan klub asal Kalimantan itu dengan skor 3-2.
Syamsuddin Umar mengenang kembali masa dimana ia dan anak asuhnya menangis bahagia karena juara Liga. Pelatih kelahiran 10 November 1955 itu berhasil mengantarkan PSM juara perserikatan pada 1991-1992 dan Liga Indonesia 1999-2000.
Coach, sapaan akrabnya memilih menonton PSM di salah satu cafe di Jalan Beruang, Kota Makassar pada Jumat, 31 Maret 2023 malam. Di sampingnya terlihat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Juara Liga 1, Mungkinkah PSM Makassar Bersua Cristiano Ronaldo di Liga Champions Asia?
Syamsuddin mengaku permainan PSM kala itu nyaris tak terbendung. Dari 31 pertandingan, mereka hanya kalah dua kali.
Dua gol dari Kurniawan Dwi Yulianto dan Rachman Usman berhasil membuat PSM mengakhiri musim dengan bahagia. Sementara, Bima sakti, sang gelandang handal juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di Liga Indonesia 1999-2000.
Momen bahagia bertambah karena kala itu PSM Makassar dan pelatih diundang langsung Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Waktu itu Gus Dur masih presiden. Beliau mengundang kami setelah kami juara," ujarnya.
Menurutnya, tim PSM sekarang lebih hebat. Apalagi dihuni oleh pemain-pemain muda.
Sang pelatih Bernardo Tavares juga begitu sabar membimbing para pemain. Ia bisa berkomunikasi dan punya hubungan emosional dengan pemain.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh