SuaraSulsel.id - Diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Gowa inisial HK menganiaya nenek penjual kue keliling bernama Muliati (68 tahun).
Akibat penganiayaan tersebut, korban Muliati mengalami retak tulang dan pinggul bagian kiri lepas.
Mengutip portalmedia.id -- jaringan Suara.com, anak korban bernama Ilham mengaku pelaku masih saudara kandung dengan korban.
Ilham menyebut ibunya bersaudara dengan terduga pelaku oknum ASN yang bertugas di Kelurahan Kale Bajeng, Kecamatan Bajeng, Gowa tersebut.
Baca Juga: Sri Mulyani: Hasil Investigasi Harta Tak Wajar 69 ASN Kemenkeu Bakal Diungkap Pekan Depan
"Ibu saya delapan bersaudara, dia anak pertama kalau itu yang pelaku anak keempat," ujarnya.
aksi penganiayaan Nenek asal Dusun Bonto Tangnga, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini terjadi di depan SD Inpres Panciro.
Kasus ini bahkan telah dilaporkan keluarga Muliati ke pihak kepolisian Polres Gowa.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar membenarkan perihal laporan penganiayaan ini.
"Sementara proses penyelidikan," ujarnya.
Baca Juga: Menyedihkan, Nenek 70 Tahun Hilang Tenggelam di Sungai Lombok Timur
Untuk penyebab korban dianiaya, lanjut AKP Bahtiar, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi berkaitan kasus tersebut.
Seperti diwartakan sebelumnya, Nenek penjual keliling bernama Muliati (68) diduga dianiaya oleh ASN. Penganiayaan ini menurut, Ilham anak dari Muliati, sudah berulang kali terjadi.
Akibatnya korban kini tak berdaya dan hanya bisa terbaring sakit akibat luka yang dideritanya.
Dari hasil pemeriksaan CT Scan atau Rontgen di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Muliati mengalami cedera tulang pinggul bagian kiri yang terlepas dan mengalami retak.
Korban Sering Dianiaya Pelaku
Ilham menjelaskan, aksi kekerasan yang dialami ibunya itu bukan kali ini terjadi, ibunya sudah sering dianiaya oleh orang yang sama.
"Aksi pemukulan yang dialami ibu saya, sudah berulang kali dialami, dengan orang yang sama, yaitu HK, seorang ASN kelurahan," bebernya.
Menurutnya, aksi pemukulan kali ini sudah kelewat batas.Sebab, penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku membuat ibunya harus menderita sakit.
Atas penganiayaan itu, pihaknya melaporkan terduga pelaku ke polisi agar segera ditindaklanjuti.
Aksi kali ini sudah kelewatan, sudah membuat tulang pinggul sebelah kiri ibu saya terlepas dan mengalami retakan dan sepertinya ibu saya akan cacat permanen" bebernya.
Berita Terkait
-
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Ratusan ASN Pemprov DKI Absen Tanpa Keterangan
-
Momen Pramono dan Rano Karno Halal Bihalal Bareng ASN di Balai Kota DKI
-
2,37 Persen ASN DKI Absen di Hari Pertama Kerja
-
Bantah Titip-Menitip Nama di Pemerintahan, Gus Ipul: Kalau Ada yang Ngaku-ngaku, Itu Bohong!
-
Pramono-Rano Gelar Halal Bihalal di Hari Pertama Kerja, Antrean ASN hingga Kadis Mengular
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari