SuaraSulsel.id - Universitas Hasanuddin menggelar rapat paripurna senat akademik dalam rangka upacara penerimaan dua jabatan profesor pada lingkup Fakultas Pertanian.
Upacara Penerimaan Jabatan Profesor berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Selasa (14/2/2023).
Proses pengukuhan dihadiri Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari dua profesor yang dikukuhkan.
Adapun dua professor yang dikukuhkan Prof Andi Dirpan, profesor dalam bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-461.
Dan Prof Rinaldi Sjahril, professor dalam bidang Bioteknologi Sumber Daya Tanaman. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-462.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas Jamaluddin Jompa, mengucapkan selamat kepada dua profesor yang dikukuhkan. Jompa berharap, bertambahnya guru besar di Unhas akan memberikan dampak pada pengembangan SDM yang semakin berkualitas.
“Kami berharap, para guru besar Unhas yang belum dikukuhkan bisa segera menyelesaikan rangkaian proses untuk bisa dikukuhkan secara resmi. Momentum bertambahnya guru besar Unhas juga menjadi harapan besar bahwa kedepannya berbagai keterlibatan Unhas dalam kehidupan masyarakat bisa semakin optimal melalui ketersediaan sumber daya manusia berkualitas,” jelas Prof JJ, sapaan Jamaluddin Jompa.
Jompa mengatakan, penelitian yang dilakukan dua guru besar Unhas yang baru dikukuhkan memiliki implementasi besar terhadap masalah pertanian Indonesia.
Olehnya itu, Jompa berharap kedua guru besar tersebut tetap aktif dan produktif memberikan kontribusi dan keterlibatannya melalui aktivitas tridharma.
Baca Juga: Banyak Beasiswa di Kampus Unhas, Mahasiswa Kurang Mampu Silahkan Manfaatkan
Sebelumnya, masing-masing guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan, yang membahas bidang keahlian.
Andi Dirpan
Prof. A. Dirpan merupakan guru besar Unhas termuda saat ini. Umur 40 tahun. Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan, 8 Februari 1982.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Andi Dirpan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan "Strategi Alternatif Pengembangan Teknologi Hasil Pertanian untuk Peningkatan Mutu Bahan Pangan di Era Disrupsi".
Dia mengatakan, pangan merupakan kebutuhan utama yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Namun, pangan hilang (food loss) dan pangan terbuang (food waste) merupakan dua isu yang menjadi masalah dan tantangan dalam ilmu dan teknologi hasil pertanian.
"Pangan hilang dan pangan terbuang masih menjadi masalah yang harus diselesaikan di era disrupsi saat ini. Diperlukan pendekatan efektif dan keberlanjutan misalnya dengan smart packaging dan penyimpanan dingin murah dan ramah lingkungan seperti ZECC (Zero Energy Cool Chamber) yang sangat potensial untuk dikembangkan," jelas Prof. Dirpan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Pemprov Sulsel Ajak Ibu-Ibu Cinta Buku KIA di Hari Anak Nasional 2025
-
Sulsel Kini Punya MICU, Rumah Sakit Bergerak Lengkap dengan Ruang Operasi
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil