SuaraSulsel.id - Air laut di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menghebohkan warga sekitar. Sebab, airnya berubah tiba-tiba berwarna hijau dan berbau menyengat.
Fenomena itu terjadi di sejumlah pulau. Seperti di Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Benteng, dan Perairan Padang.
Air yang biasanya terlihat biru cerah, kini berubah warna menyerupai teh hijau. Kejadian ini mulai dirasakan warga pada Selasa, 16 Januari 2023.
Bahkan sehari setelah air laut berubah warna, ikan-ikan juga ikut mati.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sulawesi Selatan Hasbi Nur meminta warga sekitar tak panik. Ia mengatakan penyebab air laut menghijau karena ledakan alga.
"Kita sementara melakukan pengambilan sampel. Dugaan sementara penyebabnya karena ledakan alga hijau. Semoga hasil laboratorium segera diperoleh," kata Hasbi saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Januari 2023.
Kata Hasbi, alga atau hewan mikrosopik ini bisa meledak karena pengaruh cuaca. Apalagi untuk kondisi laut Selayar diduga banyak dihidupi hewan kecil yang menyerupai tumbuhan tersebut.
Bisa pula penyebabnya karena sumber makanannya yang berlimpah. Sehingga, perkembangan alga meledak.
Ia menuturkan, pada saat alga tersebut mati, maka akan menyebabkan bau yang tak sedap. Bahkan menjadi racun bagi ikan-ikan kecil.
Baca Juga: Permukaan Air Laut Naik, Sembilan Kelurahan di Jakarta Utara Siaga Banjir Rob
"Karena kondisi alga yang banyak, menyebabkan ikan bisa mati. Ini bisa disebabkan karena pengaruh cuaca atau juga karena ada sumber makanan bagi alga hijau yang melimpah," jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan pakar Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Ahmad Bahar.
Ia mengaku, ledakan alga hijau atau "blooming" bisa disebabkan oleh dua faktor. Yakni karena perubahan iklim secara cepat, bisa juga karena penambahan nutrisi ke laut.
"Ada dua hal. Bisa karena perubahan iklim, bisa pula karena nutrifikasi di perairan sekitar," ungkapnya.
Kata Ahmad, perubahan suhu yang meningkat di perairan mempercepat pembelahan sel alga. Sehingga, pertumbuhannya juga begitu cepat.
Faktor lain karena pinggiran pantai di lokasi ada banyak empang. Kondisi tersebut mengakibatkan alga sangat cepat berkembang biak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
1,4 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan di Kendari: Negara Rugi Miliaran Rupiah!
-
Kronologi Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp1,35 Triliun
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar
-
Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan