SuaraSulsel.id - Rektorat Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Teknik membekukan Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Alam 09 atau Mapala 09. Pasca kegiatan pendidikan dasar yang menewaskan mahasiswa Virendy Marjefry (19).
"Demi merelaksasi situasi, UKM Mapala 09 di Fakultas Teknik ini kita bekukan sementara kegiatan-kegiatannya sampai batas waktu yang belum kita tentukan," ujar Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Prof Muhammad Irsan Ramli, saat melayat di rumah duka, Perumahan Telkom Mas Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 16 Januari 2023.
Pembekuan UKM Mapala 09 Fakultas Teknik tersebut, kata dia, bagian dari upaya tim investigasi terpadu yang telah dibentuk untuk mencari informasi dan keterangan-keterangan dari pihak penyelenggara Diksar.
"Tujuan tim investigasi secara terpadu ini adalah kita ingin menggali lebih jauh bagaimana kronologis peristiwa tersebut. Sehingga nantinya, dapat kita jadikan pelajaran untuk memperbaiki SPO (Sistem Pelaksanaan Organisasi) di dalam kegiatan-kegiatan UKM kemahasiswaan dilakukan di luar kampus," ujarnya.
Selain itu, terkhusus kegiatan kemahasiswaan di luar kampus yang penuh risiko misalnya kegiatan Mapala itu, secara bijak tim investigasi harus mendapat pendampingan dari tim Program Studi Psikologi Universitas Hasanuddin guna menggali keterangan dan informasi agar bisa diverifikasi.
"Dan kita juga bisa validasi dengan baik nantinya dari adik-adik panitia maupun adik-adik peserta Diksar maupun pengurus Mapala itu sendiri," tuturnya.
Sementara itu ayah korban, James Wehantouw, menuturkan, kejadian itu baru diketahui setelah rekannya memberitahu sudah berada di RS Grestelina Makassar. Serta disampaikan pihak keluarga yang tugas di sana bahwa kondisinya telah meninggal dunia.
"Sudah di Rumah Sakit, baru kita tahu bilang dia sudah meninggal. Kami sesalkan pihak panitia, sampai sekarang tidak pernah datang. Yang muncul cuma ketua Mapala dengan pengurusnya. Baru tadi malam datang panitianya karena kita desak ketuanya," kata dia.
Dari cerita rekan korban, kata dia, saat itu kondisinya sudah drop, kemudian diambil alih panitia. Korban sempat ditanya, masih sanggup tidak, akhirnya ia memaksakan diri lanjut. Karena statusnya junior pasti mengikuti senior.
Baca Juga: Keluarga Minta Kematian Mahasiswa Teknik Unhas Diusut Tuntas, Banyak Ditemukan Luka Tidak Wajar
"Nah, setelah drop ke dua menjelang Magrib di hari Jumat (13/1), di situ cuma di kasih istirahat, dikasih makan sedikit. Ditanya, masih bisa? Kok ditanya lagi, padahal dia sudah dua kali drop. Mestinya di stop saja kegiatannya," ujar dia.
Sebelumnya, mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur semester IV ini mengikuti Diksar Mapala 09 di Dusun Bara-Baraya, Desa Bonto Manurung, di Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sulsel, pada Jumat malam, 13 Januari, 2023, di alam terbuka. Korban sempat drop dua kali saat ikut diksar itu.
Pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut di Polres Maros pada Minggu (15/1) beserta alat bukti foto dugaan kekerasan di tubuh korban.
Jenazah diterima pihak keluarga pada Sabtu (14/1) setelah diambil di RS Grestelina dan disemayamkan di rumah duka Kompleks Telkom Mas. Korban baru dimakamkan pada Senin (16/1) di TPU Kristen Pannara, Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Gubernur Sulsel Tutup Katinting Race 20205: Budaya Maritim Harus Dilestarikan
-
MTF Market 'Monster Land' Mulai 29 Oktober, Makin Banyak Event dan Area Makan Seru
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand