SuaraSulsel.id - Berawal dari Yandex. Muhammad Fadli Sadewa diketahui dibunuh oleh dua orang remaja di Kota Makassar. Mereka adalah AD dan MF.
Korban ditemukan terbungkus plastik di bawah jembatan menuju Kolam Regulasi Nipa-nipa, Moncongloe, Maros. Ia sebelumnya dinyatakan hilang sejak hari Minggu.
Motif pembunuhan karena pelaku hendak menjual organ tubuh korban. Pelaku diketahui terinspirasi dari internet.
Saat diinterogasi di Mapolrestabes Makassar, pelaku mengaku mengakses Yandex. Kemudian menemukan informasi jual beli organ tubuh manusia.
Baca Juga: Fakta-fakta Dua Remaja di Makassar Bunuh Bocah 11 Tahun, Terobsesi Jual Organ Tubuh Korban
Pelaku AD mengetik kata kunci "organ sell" dan melihat harganya 80 ribu dollar. Seperti organ ginjal dan paru-paru.
Apa itu Yandex?
Seperti Google, Yandex adalah mesin pencarian dan penulusuran situs di internet.
Aplikasi ini mampu menampilkan hasil pencarian dari ratusan wilayah di seluruh dunia. Sehingga memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pencarian dengan beragam versi berbeda di setiap negara.
Yandex Search adalah sebuah mesin pencarian web milik perusahaan Rusia Yandex.
Baca Juga: Hal Negatif Picu Remaja Bunuh Bocah di Makassar, Ini 3 Tips Cegah Anak dari Pergaulan Buruk
Meski terlihat hampir mirip dengan Google, ada beberapa fitur utama yang membedakan.
Pertama, Yandex lebih menekankan SEO lokal dan regionalitas daripada Google.
Yandex menjalankan pencarian bergantung geografis yang hanya menampilkan situs web dari wilayah tertentu.
Sosok Korban
Muhammad Fadli Sadewa (11 tahun) atau Dewa adalah anak yang baik dan penurut. Walau masih di bawah umur, pelajar kelas V SD itu merupakan sosok pekerja keras.
Kata kerabat korban, Irnawati (33 tahun), Dewa dan teman-temannya menjadi penjaga parkir di Indomaret dekat rumahnya. Hasilnya lalu dikumpulkan untuk membeli peralatan sekolah, juga untuk jajan.
"Kalau pulang sekolah dia jaga parkiran sama temannya sampai tutup Indomaret," ujar Irnawati.
Ia melanjutkan kedua orang tuanya sudah berpisah sejak Dewa masih balita. Ibunya merantau ke Malaysia dan ayahnya menikah lagi.
"Sekarang diasuh oleh neneknya dan saya," jelasnya.
Muhammad Fadli Sadewa, bocah 11 tahun di Kota Makassar diculik dan dibunuh. Ia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada Selasa, 10 Januari 2023.
Irnawati menceritakan, saat kejadian pada hari Minggu, 8 Januari 2023, Dewa dan sepupunya sedang bermain di Indomaret Batua Raya. Tiba-tiba sepupunya datang terburu-buru mengatakan Dewa dikasih uang dan dibawa orang.
"Kejadiannya sore. Sekitar jam lima (sore). Sepupunya bilang Dewa dikasih uang baru dibawa orang," katanya.
Hingga jam 20.00 Wita, Dewa tak kunjung pulang. Semua teman-temannya juga tak mengetahui keberadaannya.
Keesokan harinya, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Hingga mereka mendapati kabar Dewa sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Irnawati mengaku tak habis pikir para pelaku bisa tega menghabisi nyawa ponakannya. Ia berharap polisi bisa menghukum pelaku dengan seberat-beratnya.
"Kami sangat tidak terima, nyawa harus dibayar nyawa. Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya," tegasnya berurai air mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Sudah 105 Rumah Terbakar di Makassar, 5 Orang Meninggal
-
Anak Kecanduan Medsos? Menteri Meutya Usul Larangan HP di Sekolah, Setuju?
-
Fadli Zon Ungkap Fakta 'Perkosaan Massal' Mei 1998
-
Viral Parkir Bandara Sultan Hasanuddin Rp100 Ribu Dijaga Anggota TNI, Ini Penjelasan Angkasa Pura
-
Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga