SuaraSulsel.id - Riri berjalan ke sebuah perusahaan menenteng map berisi berkas- berkas untuk melamar pekerjaan. Baru menyodorkan berkasnya, orang- orang di perusahaan itu sadar kalau Riri tuli. Tanpa penjelasan, ia langsung ditolak.
Berbagai perusahaan ia datangi. Namun semuanya menolak dengan alasan Riri tuli. Berbagai penolakan Riri terima membuat tantenya yang tinggal di Palopo memanggilnya. Di sana Riri membantu membuat kue untuk dijual.
“Tahun 2006 itu saya tamat sekolah. Saya ingin mandiri, jadi cari- cari tempat kerja. Coba melamar kerja di hotel, di bagian- bagian gudang, tapi ditolak terus. Katanya mereka tidak mempekerjakan orang tuli. Karena susah dapat kerja di Makassar, tanteku panggil ke Palopo. Di sana bantu- bantu jual kue,” kenang Riri, Sabtu 1/10/2022 di Kafé Tulus.
Tahun 2019 Riri bertemu dengan Komunitas Berdaya Bareng. Komunitas yang berupaya memberdayakan penyandang disabilitas dan membantu meningkatkan kapasitas serta kapabilitas disabilitas.
Di komunitas itu Riri berkenalan dengan Didi, aktivis isu disabilitas. Riri banyak bercerita tantangan- tantangan yang dialaminya kepada Didi. Mendengar itu, Didi meresponnya dengan membuat program pelatihan yang menurutnya sesuai dengan teman tuli.
Pelatihan yang dibuat Didi dan teman- temannya adalah pelatihan barista. Barista dipilihnya karena skill ini bisa dipelajari dengan mengandalkan visual. Tentunya sangat cocok untuk teman tuli.
Selepas pelatihan, Didi mendatangi kafe- kafe yang ia kenal untuk bekerjasama merekrut teman tuli. Beberapa kafe yang ia datangi, menerima kerjasama itu. Riri sendiri ditempatkan di Kafe Lain Hati Makassar.
Menurut Didi, selain meragukan kemampuan teman- teman tuli, alasan lainnya kenapa perusahaan tidak mau menerima teman- teman tuli adalah takut salah mentreatment.
“Sebenarnya, iya banyak sih memang perusahaan suka menolak bahkan yang punya skill sekali pun. Ada satu kafe yang cukup terkenal di Makassar, saya pitching tapi ditolak. Alasannya, yah katanya tim mereka takut salah mentreatment teman- teman tuli ini. Jadi itu permasalahan intinya,” jelasnya.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Dikenal Paling Pemaaf, Selalu Mau Memberi Kesempatan Kedua
Fokus di bidang pemberdayaan dan pekerjaan disabilitas, Didi paham betul bagaimana cara membantu teman-teman disabilitas. Ketidaksiapan perusahaan menerima karyawan disabilitas membuat Didi dan teman temannya berusaha menjadi ‘gerbang’.
Salah satu ketidaksiapan tersebut adalah penggunaan Bahasa isyarat yang digunakan teman tuli.
Selama proses pitching ke perusahaan, Didi selalu menjelaskan kalau disabilitas itu juga berdaya. Ia tidak mau menjual kesedihan agar diterima, karena toh disabilitas juga berdaya.
Hanya saja, lingkungan masyarakat kadang tidak mendukung mereka. Sebagai penyandang disabilitas, Didi tahu sekali rasanya bagaimana diterima dan ditolak dalam suatu kelompok hanya karena perasaan kasihan atau dalam perspektif amal ibadah saja.
“Kalau pitching, saya bilang ke mereka, jangan terima karena merasa kasihan. Terima karena mereka bisa. It’s okay kalau mau cari amal ibadah, terserah. Tapi saya bawa teman- teman tuli ini, karena mereka bisa loh, bisa ngasih feedback. Mereka punya value. Saya juga disabilitas, saya tahu banget rasanya ketika diterima di suatu kelompok hanya karena kasihan,” jelas Didi, Human Relation Kafe Tulus.
Ruang Belajar Keberagaman dan Merasakan Kedamaian
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan