Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 19 Desember 2022 | 20:37 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Pemecahan Rekor MURI tarik tambang Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Sulsel (IKA Unhas Sulsel) di Kota Makassar pada Ahad (18/12/2022) mengantongi izin dari Polrestabes Makassar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto. Budi menegaskan, kegiatan tersebut sudah mengantongi izin. Berbeda dengan pernyataan Kapolsek Ujung Pandang sebelumnya.

Ia juga membantah pernyataan Kapolsek Ujung Pandang yang menyebut kegiatan tersebut tidak mengantongi izin kepolisian.

Budi mengatakan, izin tersebut dikeluarkan oleh Polrestabes, bukan Polsek.

Baca Juga: Daftar Susunan Pemain PSM Makassar vs PSIS Semarang: Duet Marukawa vs Carlos Fortes Jadi Tumpuan

“Ada (izin pelaksanaan kegiatannya). Izin itu yang keluarkan Polres,” kata Budi, Senin (19/12/2022).

Meski tak menjelaskan sudah sejauh mana kasus korban meninggal, Budi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus mengusut insiden yang terjadi pada kegiatan tarik tambang IKA Unhas tersebut.

“Tunggu saja hasilnya,” ujarnya.

Sebelumnya dikabarkan, kegiatan tarik tambang yang digelar oleh IKA Unhas Sulsel untuk memecahkan rekor MURI dengan peserta terbanyak (dari berbagai kalangan) pada Ahad (18/12/2022) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, diwarnai duka.

Awalnya saat lomba yang menjadi rangkaian pelantikan pengurus IKA Unhas Sulsel itu berlangsung, tak ada insiden di lokasi. Namun sekitar 15 menit kemudian, terlihat dua unit mobil ambulans datang ke lokasi tarik tambang.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini 19 Desember 2022: Rans Nusantara FC vs Borneo FC, PSM Makassar vs PSIS

Rupanya, ambulans itu mengevakuasi korban meninggal yang diketahui bernama Masyita B, warga Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini yang ikut menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.

Masyita yang merupakan Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar itu meninggal dunia setelah mengalami kecelakan. Ia jatuh dan terbentur aspal.

Salah seorang panitia lomba tarik tambang tersebut, Nursalim mengatakan, peristiwa ini tentunya tidak diinginkan dan bukan terjadi akibat kelalaian pihaknya.

“Peristiwa ini tidak diinginkan. Ini murni kecelakaan dan bukan kelalaian kita panitia. Kita sudah imbau pakai toa (pengeras suara) menyampaikan bahwa bapak ibu (peserta) harus di sebelah kanan tali. Kita sampaikan begitu,” kata Nursalim di lokasi kegiatan.

"Tidak ada tali putus. Dia (korban) terbentur. Jadi ini tidak ada unsur kesengajaan,” sambungnya.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun luka yang dialaminya di bagian kepala cukup parah. Sehingga nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Sementara, Wali Kota Makassar, Mohamamd Ramdhan Pomanto yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel mengatakan, pihak panitia telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir segala jenis insiden yang tidak diinginkan. Panitia telah memiliki pengawas untuk masing-masing jarak di setiap wilayah.

Sebelum tarik tambang dimulai, Danny Pomanto yang turut mengikuti lomba tersebut bahkan sempat memberikan pengarahan kepada peserta. Ia meminta peserta mengambil posisi yang sudah disiapkan.

“Antisipasi itu sudah lengkap, kita punya pengawas masing-masing jarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan, dan semua orang lihat," tegasnya.

Load More