SuaraSulsel.id - Tujuh orang pemuda di Kota Parepare, Sulawesi Selatan ditangkap polisi, Jumat, 16 Desember 2022. Mereka diduga melakukan kasus penipuan hingga membobol rekening donasi pembangunan halaman sekolah.
Kepala Unit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Dharma Negara mengatakan tujuh remaja ini ditangkap karena melakukan penipuan dengan memanfaatkan open donasi pembangunan halaman sekolah. Mereka mengincar korbannya di media sosial.
Para pelaku yang ditangkap yakni KH (20), AR (17), A (17), AMR (21), MRI (20), AH (20), dan YS (23).
"Pelaku mengincar korban lewat media sosial. Mereka mencari lembaga yang membutuhkan donasi," ujar Dharma, Sabtu 17 Desember 2022.
Kasus bermula saat korban bernama Suardi mengunggah donasi pembangunan halaman sekolah di Kecamatan Bonto Perak, Kabupaten Pangkep. Unggahan itu ditulis di laman Facebook.
Pelaku KH pun langsung menghubungi korban melalui WhatsApp. Ia mengaku sudah menyumbang Rp500 ribu.
"Salah satu pelaku mengatakan sudah mengirimkan transfer di open donasi sebesar Rp500 ribu ke rekening korban. Namun harus dikembalikan Rp300 ribu karena salah transfer. Di sini para pelaku mulai beraksi," beber Dharma.
Kendati demikian, kata Dharma, korban tidak percaya jika pelaku mengirimkan uang di nomor rekeningnya. Pelaku lalu mengirim sebuah link untuk mengecek donasi tersebut.
Ternyata tak berselang lama, uang open donasi dan simpanan di nomor rekening korban seketika ludes.
Baca Juga: Dua Guru Lecehkan Murid SD Sampai Korban Muntah-muntah
"Saldo di rekening donasi itu sebesar Rp19,4 juta tiba-tiba hilang,"
Setelah ditelusuri diketahui pelaku utama adalah KH dan teridentifikasi berada di Kota Parepare. Dharma mengungkapkan tujuh pelaku yang ditangkap memiliki peran masing-masing.
Pelaku KH berperan yang menghubungi korban melalui WhatsApp. Sementara AR berperan melakukan penarikan uang.
"Pelaku A, MRI, dan YS mencari korban di media sosial," kata dia.
Sementara pelaku AMR dan AH meminjamkan rekening tabungannya untuk dijadikan tempat penampungan uang hasil penipuan.
Dari tangan para pelaku, polisi juga mengamankan empat buah handphone, dua kartu ATM dan satu buku tabungan.
Berita Terkait
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
Siapa Owner Bake n Grind? Diduga Bahayakan Pelanggan gegara Bikin Klaim Gluten Free Palsu
-
Skandal Barbuk Robot Trading, Kajari Jakbar Dicopot Usai Diduga Kecipratan Rp500 Juta!
-
Punya Uang Rp1 M Tapi Beli Tanah Rp9 M, Taqy Malik: Pasti Dipermudahkan Allah
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam
-
Penampakan Sabu 3 Kg di Bandara Mutiara Palu
-
BPJS Diblokir! Nenek Penerima Bansos Ini Dituduh Judi Online
-
Suara Kritis dari Zona D Penjaringan Rektor Unhas: Kampus Hijau, UKT Adil, dan Dosen S3
-
Kantor Penghubung Sultra Digembok! Mahasiswa Jakarta Dilaporkan ke Polisi