Acara dilanjutkan dengan penampilan tari oleh ronggeng sebagai simbol komunikasi.
Nyadran Gunung Silurah ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh tiga tokoh masyarakat setempat. Pembacaan doa dilakukan oleh sesepuh desa dengan menggunakan syair-syair khas Jawa dengan naskah aksara Jawa.
Ada berbagai serangkaian kegiatan yang bertema menyatu dengan alam, mulai dari kirab hasil Bumi, pelepasan burung, penanaman pohon, penyebaran benih ikan, ider-ider desa, potong kambing kendit, selamatan, pentas tari ronggeng, serta pementasan wayang kulit.
Dari semua ritual budaya yang berlangsung, ada hal yang selalu dinantikan warga maupun pengunjung yang datang yaitu selametan atau selamatan, yakni menyantap nasi berkat yang telah dibungkus dengan daun pisang.
Sesajian dalam nasi berkat itu pun merupakan olahan dari hasil Bumi warga setempat. Warga dengan semangat kegotongroyongan menyambut ritual itu dengan meriah. Peserta tradisi dan ritual itu tidak membedakan taraf hidup warga, mereka guyub rukun selama menjalani ritual itu.
Sajian olahan masakan kambing kendit yang telah dipotong saat Nyadran Gunung sebagai ritual bentuk syukur kepada Tuhan dan alam semesta.
Sebelum disantap bersama, nasi berkat dan olahan masakan kambing kendit, terlebih dulu sesepuh desa akan membacakan doa-doa agar ritual ini bisa membawa keberkahan warga dan menyelamatkan kehidupan manusia dari bala (musibah) .
Dengan menyantap nasi berkat itu, masyarakat sekitar percaya bahwa mereka akan mendapatkan berkah dari Tuhan.
Dengan khidmat dan nikmat, masyarakat atau pengunjung yang datang ikut bersama-sama makan nasi berkat yang diiringi dengan pentas tari ronggeng.
Hal yang sama seperti dalam rebutan gunungan hasil Bumi. Warga menyantap nasi berkat yang telah didoakan dan mereka percaya akan mendapatkan berkah. Ini bagian tradisi dan uri-uri (merawat) budaya masyarakat Desa Silurah, yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Berita Terkait
-
7 Makanan Khas Indonesia di Peringkat 50 Street Food Terbaik Dunia Versi TasteAtlas, Ingin Mencoba?
-
Beda Sikap Chicco Jerikho vs Abidzar, Ada yang sampai Riset demi Jadi Kambing di Film 'Jumbo'
-
Dari Sate Pak Kempleng Hingga KRB Cafe, Ini 5 Wisata Kuliner Hits di Boyolali
-
Jangan Biarkan Nyeri Sendi Menghambat Aktivitas: Solusi Alami dari Manfaat Susu Kambing dan Herbal
-
Mencicipi All You Can Eat Kambing Guling Dipanggang 48 Jam di Balai Kartini
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini