SuaraSulsel.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Makassar angkat bicara soal kematian FR (19 tahun). Mahasiswi yang diduga bunuh diri karena terbebani tugas dan agenda pengkaderan.
Pengurus BEM mencatat FR tidak sepenuhnya mengikuti pengkaderan. Ia hanya hadir empat kali.
Ketua BEM FIB Unhas Syahril Lesbatta mengatakan kegiatan pengkaderan fakultas saat ini telah dilaksanakan 12 kali pertemuan. Selama itu, FR hanya hadir empat kali.
"Almarhumah tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan pengkaderan yang diadakan. Hanya mengikuti beberapa agenda awal," tegas Syahril, Selasa, 15 November 2022.
Menurutnya, selama kehadirannya, FR juga hanya mengikuti kegiatan pemberian materi dan mengumpulkan tugas tertulis dua kali.
"Almarhumah diberikan kebebasan untuk menganalisis situasi kampus bersama teman-teman angkatannya yang didampingi oleh fasilitator dari panitia pelaksana. Ia tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut dan juga tidak pernah memberikan kabar akan alasan ketidakhadirannya pada saat itu," ungkapnya.
Syahril melanjutkan FR terakhir terlihat di acara pengkaderan pada Jumat 11 November 2022. Ia sempat hadir pada tahap pengumpulan mahasiswa.
Namun, FR izin ke panitia pelaksana untuk pulang dikarenakan mengeluh sakit perut. Sejak itu, ia tidak menghadiri pengumpulan lagi hingga Minggu, 13 November 2022.
"Sehingga, beliau tidak mengikuti secara keseluruhan kegiatan pengumpulan pada hari itu. Esok harinya, Sabtu 12 November saat pengumpulan selanjutnya, almarhumah izin kembali untuk tidak mengikuti pengumpulan dengan alasan yang sama yaitu sedang tidak enak badan atau sakit. Hal yang sama terjadi pada pada pengumpulan selanjutnya, Minggu 13 November," jelasnya.
Kata Syahril, setelah kehadiran terakhirnya itu, panitia pelaksana tidak pernah lagi bersentuhan langsung dengan korban. Pihaknya juga tidak memberikan tugas tambahan untuk menutupi ketidakhadirannya.
"Maka dari itu, kami meragukan keberkaitan penyebab kematian almarhumah yang disebabkan oleh pengkaderan fakultas, seperti yang beredar di media maupun masyarakat," sebutnya.
Syahril juga mengatakan, selama pengkaderan tidak ada kekerasan ke mahasiswa. Baik secara verbal atau pun kekerasan fisik. Perpeloncoan juga tidak ada.
"Hanya materi dan evaluasi. Kalau tidak hadir ada tugas tertulis sebagai pengganti," ungkap Syahril.
Sebelumnya, FR (19 tahun) diduga bunuh diri diduga karena stres dengan tugas kuliah. Korban tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Mandarin di Unhas.
"Iya, diduga bunuh diri," ujar Kapolsek Tamalanrea, Kompol Saharuddin, Senin, 14 November 2022.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM
-
Banyak Aset Pemprov Sulsel Bermasalah, Kejati Turun Tangan!
-
Narkoba Rp16 Miliar Dimusnahkan di Makassar