SuaraSulsel.id - Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim, menyampaikan bahwa perekonomian global tahun 2023 masih dipenuhi ketidakpastian dan berbagai tantangan.
Di tengah situasi tersebut, ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tetap tumbuh dan terjaga. Upaya dan tekad kuat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional ini merupakan cerminan semangat dan kegigihan perjuangan. Sebagaimana telah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa.
Untuk menjawab tantangan masa depan, Bank Indonesia juga terus berinovasi mewujudkan Rupiah Jendela Indonesia melalui desain uang yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Penekanan terhadap pesan ke-Indonesia-an dan semangat nasionalisme semakin diperkuat dalam desain uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 yang lebih INTAN (Indah, Tahan Lama, dan Aman).
Semua ini dilakukan Bank Indonesia untuk merawat semangat kepahlawanan, memupuk rasa cinta tanah air, menguatkan semangat membangun bangsa, sekaligus menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Pada sesi diskusi, Kepala Grup di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Hari Widodo turut memberikan motivasi bagi para peserta untuk memaknai nilai-nilai kepahlawanan dengan memahami secara utuh peran Rupiah dalam perekonomian.
Sementara itu, Inspektur Kodam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Dwi Endrosasongko menekankan bahwa peran masyarakat dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara salah satunya bisa diwujudkan dengan merawat, mencintai, dan bangga menggunakan Rupiah.
Melalui kegiatan BI-RUPAWAN, Bank Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat ingatan tentang pahlawan dan meneladani esensi nilai-nilai kepahlawanan sehinga hal tersebut bisa terus dihidupkan dan terinternalisasi dalam setiap individu/pribadi masyarakat Indonesia.
Bank Indonesia juga mengajak generasi muda dan seluruh kelompok masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, yang merupakan mata uang dan salah satu simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Pengamat Sebut Jangan Sampai Isu Resesi Ekonomi Global Bikin Masyarakat Ketakutan
Kegiatan ini mengangkat tema “Berjuang Membangun Bangsa, Menginspirasi dengan Nilai Kepahlawanan dalam Rupiah” dan diselenggarakan secara hybrid pada 12 November 2022 dari Kampus Universitas Negeri Makassar.
Kegiatan dihadiri Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana, Kepala Grup di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Hari Widodo.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Since Erna Lamba, Inspektur Kodam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Dwi Endrosasongko, Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Makassar Prof Hasnawi Haris, dan Co-Founder Start-Up HELPer Indonesia Nurul Fitria.
Acara diikuti secara hybrid oleh sekitar 1.000 orang peserta dari perbankan, himpunan ekonomi bisnis pesantren, mahasiswa, media massa, dan kelompok masyarakat lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun
-
Viral Adu Pukul Warga dengan TNI di Luwu Utara, Sengketa Lahan Sawit Jadi Pemicu