SuaraSulsel.id - Upacara bendera di sekolah dan perkantoran kerap mewarnai momentum peringatan Hari Pahlawan yang telah menjadi kalender tahunan setiap 10 November.
Anak-anak yang bersekolah di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga jenjang di atasnya, biasanya menggunakan aneka atribut untuk membangkitkan semangat kepahlawanan.
Adopsi atribut para pahlawan yang sudah gugur memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, sebenarnya tak cukup hanya digunakan dan melekat pada tubuh siswa hingga mahasiswa pada momen yang sarat dengan sejarah bangsa.
Generasi yang dilabeli Gen-Z ataupun milenial itu, membutuhkan penjelasan, pemahaman, hingga akhirnya sampai kepada penghayatan untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam kehidupannya.
Mencermati hal tersebut, akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Makassar, Syamsuddin Azis mengatakan Hari Pahlawan dalam konteks dunia pendidikan sebaiknya dimaknai sebagai upaya merefleksikan sejarah ke dalam kurikulum Pendidikan Nasional.
Pemaknaan ini dinilai penting mengingat saat ini bangsa Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0 atau society 5.0. Dalam konteks itu, bangsa Indonesia memerlukan identitas kebangsaan dan sejarah yang jujur dan benar.
Hal tersebut penting dalam menghadapi benturan dengan berbagai kepentingan global, baik di bidang sosial, politik, bahkan benturan budaya yang semuanya itu difasilitasi dengan digitalisasi yang sangat kuat berpengaruh di semua aspek kehidupan.
Menghadapi kenyataan itu generasi penerus cenderung tidak memahami sejarah, dikarenakan sejarah tidak lagi menjadi mata pelajaran utama di kurikulum nasional. Mereka akan terombang-ambing akibat benturan yang sangat dahsyat dalam empasan gelombang besar pergumulan budaya global.
Padahal lewat sejarah, generasi pelanjut ini akan mengenali pahlawan mereka sebagai bagian dari sejarah dan identitas mereka sebagai bangsa yang besar.
Baca Juga: Indonesia Dorong Pembentukan ASEAN Maritime Outlook
Sejatinya Hari Pahlawan menjadi momentum untuk melakukan refleksi terhadap kondisi objektif dunia pendidikan di Indonesia.
Para pahlawan yang telah gugur mempertaruhkan jiwa raganya untuk merebut kemerdekaan, harus dihargai dengan mengisi kemerdekaan dengan mereproduksi pahlawan-pahlawan baru melalui pendidikan.
Pahlawan masa kini tidak lagi dari mereka yang merelakan jiwa raganya menghadapi para agresor, tetapi mereka yang mampu membuat inovasi kreatif dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Inovasi kreatif hanya dapat berkembang apabila didukung oleh sistem pendidikan yang adaptif-fleksibel terhadap perubahan zaman serta didukung oleh kebijakan riset dan pengembangan yang progresif-proporsional.
Hari Pahlawan akan semakin bermakna apabila dijadikan ajang untuk merefleksikan kembali spirit kejuangan para pahlawan untuk mencapai kemandirian bangsa secara bermartabat.
Patut disadari bahwa untuk menjadi bangsa besar, tangguh dan berpengaruh, maka salah satu kekuatan strategis yang harus dipersiapkan adalah kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!