SuaraSulsel.id - Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Jawa Timur, Fiona Hoggart mengatakan polemik Pulau Pasir tidak memengaruhi hubungan baik antara Indonesia dengan Australia. Karena sebenarnya potensi konflik tersebut tidak ada.
"Australia dan Indonesia sudah lama setuju terkait dengan status kepemilikan Pulau Pasir itu. Sehingga sama sekali tidak ada masalah dengan hal itu," katanya usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember (Unej), di Jember, Senin 8 November 2022.
Konflik Pulau Pasir tersebut sempat ditanyakan salah seorang mahasiswa hubungan internasional yang menjadi peserta kuliah umum tersebut.
Ia menyayangkan adanya polemik Pulau Pasir di media sosial yang terkadang di blow up selama beberapa hari kemudian isu tersebut akan hilang dengan sendirinya.
"Selama ini Australia dan Indonesia di tingkat pemerintahan, kemitraan, dan hubungannya sekarang sangat dekat karena sebagai negara tetangga," tuturnya.
Bahkan Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese belum dua minggu dilantik, langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta dan melanjutkan kunjungannya ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Minggu depan Anthony akan datang lagi untuk mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20. Sehingga hubungan kedua negara sama sekali tidak ada masalah," katanya.
Ia mengatakan adanya masalah kecil dan besar dengan negara tetangga adalah hal biasa. Namun kedua negara merupakan sebuah keluarga dan saudara.
"Indonesia dan Australia saling membantu dalam kebencanaan. Hubungan yang baik itu diharapkan dapat mendorong kawasan Asia Pasifik damai dan sejahtera," ujarnya.
Baca Juga: Jatuh Hati pada Tari Kuda Lumping, Siswa Australia: Gerakannya Cocok Buat Anak Muda
Terkait isu AS menyiagakan pesawat tempur di Australia, Fiona mengatakan bahwa hal itu tidak benar dan pesawat tersebut disiagakan untuk menjaga kawasan Asia Pasifik yang damai dan sejahtera.
Sementara dalam kuliah umumnya, Fiona Hoggart kembali menegaskan pentingnya Indonesia bagi Australia. Karena Pemerintah Australia kini fokus mengembangkan kerja sama internasional dengan berbasis pada geopolitik dan geostrategis. Sehingga Indonesia sebagai negara tetangga mendapatkan perhatian khusus.
Kuliah tamu berjudul "Indonesia-Australia Partnership" dimotori Laboratorium Kajian Politik dan Kawasan Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unej.
Kegiatan itu dibuka Wakil Rektor III Unej Prof Bambang Kuswandi. Dalam sambutan pembukaan ia berharap kuliah umum Konjen Australia di Surabaya membuka wawasan dan cakrawala sivitas akademika FISIP akan posisi hubungan Indonesia dengan Australia, termasuk mendorong dosen dan mahasiswa melanjutkan studi ke Australia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh