“Saya ikut investasi ini mulai dari awal September 2022 lalu, saya menyetor langsung melalui teman saya tersebut,” imbuhnya.
Ia mengatakan, alasan mengikuti investasi ini ialah ingin mendapatkan keuntungan yang besar dari sejumlah uang yang disetornya. Tak tanggung-tanggung pria yang setiap harinya bekerja sebagai supir taksi online ini mengaku rela mengeluarkan uang untuk mengikuti investasi tersebut.
“Di awal saya menyetor Rp10 juta,” ucap Iman panggilan akrabnya.
Dalam kurun waktu 13 hari kemudian uang Rp10 juta yang di setornya tersebut akan berbunga menjadi Rp30 juta.
“Namun hingga saat ini saya belum pernah sama sekali mendapatkan keuntungan,” tegas dia.
Informasi yang diterima olehnya dari teman yang menawarkan investasi tersebut hingga saat ini belum ada pencairan terkait investasi yang dimaksud. Ia sepenuhnya menyerahkan segala persoalan uang investasi ini kepada temannya yang mengajaknya mengikuti investasi tersebut.
RM membeberkan sudah dua kali menyetorkan sejumlah uang untuk mengikuti investasi arisan. Penyetoran dilakukan melalui sahabatnya yang bertugas merekrut calon anggota atau member.
“Pertama saya menyetor yang Rp10 juta dan kedua saya menyetor Rp5 juta di tanggal 18 September,” bebernya.
“Namun kata teman saya yang Rp5 juta ini tidak sempat di ikutkan, namun sampai sekarang tidak ada tanggung jawab dari yang bersangkutan meski sudah beberapa akali menghubungi,” imbuhnya.
Di sisi lain, owner investasi arisan, C, sempat mengeluarkan pernyataan melalui pesan suara yang dikirim kepada para member. Isinya ia meminta waktu dan kesediaan para member untuk bersabar. Sebab dirinya masih mengalami kendala dalam proses pencairan dana/investasi yang akan masuk ke rekeningnya.
Sementara itu sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Agung Gumara Samosir mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan lebih lanjut terkait adanya investasi tersebut.
Baca Juga: Iming-iming Arisan Bodong Online di Cianjur, Kerugian Mencapai Rp 1,2 Miliar
“Kami sudah memberikan himbauan apabila ada masyarakat yang merasa dirugikan segera melapor ke Polres Gorontalo atau Polda Gorontalo,” kata dia dihubungi Gopos.id melalui sambungan telepon, Jumat siang (14/10/2022).
“Sebab kedua tempat tersebut ada posko pengaduan investasi ilegal,” sambungnya.
Agung mengatakan, pihaknya memang telah mendapatkan laporan terkait adanya investasi ilegal namun bukan di wilayah Batudaa dan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman.
“Kemungkinan laporannya ada di Polres Kota, sebab yang bersangkutan tinggal di Kota Gorontalo, sementara rumah orang tuanya di Batudaa,” kata Agung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
 - 
            
              Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
 - 
            
              UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
 - 
            
              Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
 - 
            
              Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK