SuaraSulsel.id - Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tengah membina mantan/bekas narapidana teroris (napiter) menjadi duta perdamaian. Sebagai bentuk upaya pemberdayaan eks-napiter.
"Sekaligus menjadi satu pendekatan dalam menangkal penyebaran faham radikali dan terorisme," ucap Ketua PWNU Sulteng Prof KH Lukman S Thahir, Kamis, 20 Oktober 2022.
NU, kata Lukman, memiliki relasi dan akses yang kemudian dapat mempermudah upaya pemberdayaan dan pembinaan mantan narapidana terorisme.
Dengan relasi yang ada, kata dia, NU Sulteng akan mengusulkan ke Kementerian Agama agar menetapkan mantan napiter itu sebagai duta perdamaian.
Baca Juga: Tragedi Bom Bali 2002 Diangkat Jadi Mini Series, Tayang Tahun 2023
"Ada empat sampai lima orang yang kemungkinan akan kami usulkan ke Kementerian Agama untuk ditetapkan sebagai duta damai," kata Prof Lukman.
Prof Lukman yang merupakan salah satu peneliti aktif mengenai radikalisme dan terorisme, sejauh ini telah aktif melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap eks napiter.
"Beberapa daru mereka telah kami bentuk dalam kafilah perdamaian," ujarnya.
Prof Lukman yang merupakan Pakar Filsafat UIN Palu mengatakan, dalam pembinaan dikedepankan tiga strategi untuk mendorong bekas napiter melakukan hal-hal baru setelah mereka keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Tahap pertama, melebur diri bersama dengan bekas napiter sejak mereka masih berada di dalam lapas untuk mengenal mereka secara dalam dan turut merasakan penderitaan mereka.
Baca Juga: Menangkal Diri dan Lingkungan dari Teror dalam Buku Apa Agama Teroris?
"Ini dalam rangka membangun kepercayaan. Nah, dalam upaya membangun kepercayaan itu, saya lebih membiasakan diri untuk lebih banyak mendengar apa yang menjadi keluh kesah mereka ketimbang menggurui mereka," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Kiai Said Aqil Bongkar Cawe-cawe Jokowi di Muktamar NU Lampung: Saya Kalah karena Tak Sekuat Gus Dur
-
Titik Nadir Gaza? UNRWA: Tak Ada Lagi Harapan, Pasokan Kemanusiaan Kritis
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Cara Menentukan Lebaran Idul Fitri Versi NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
STNK Palsu Bikin Resah Warga Sulsel, Dijual Rp2,5 Juta
-
Helen's Night Mart Makassar Digerebek: Ratusan Miras Ilegal Disita!
-
Hadirkan Layanan Keuangan, BRI Jangkau 88% Wilayah Indonesia Lewat 1,2 Juta AgenBRILink
-
Klaim Saldo DANA Kaget Rp200 Ribu Sebelum Pulang dari Kantor
-
Anggota Polres Bone Jadi Tersangka Penganiayaan Anak di Bawah Umur