Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 14:18 WIB
Kondisi gedung MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, banyak fasilitas yang kurang dan hanya memiliki tiga ruang belajar.[Wa Ode Sunaimi Rahman/Telisik]

SuaraSulsel.id - Minimnya ruang belajar membuat siswa di MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, Konawe Selatan terpaksa berbagi ruang kelas. Hal ini karena sekolah tersebut hanya memiliki 3 ruang belajar.

Adapun ruang belajar siswa yang seharusnya 2 kelas jadi harus digabung menjadi satu. Sekolah bercat hijau abu-abu itu hanya memiliki tiga ruang belajar yang digunakan siswa kelas 1, 2, dan 3 dengan jumlah siswa kurang lebih 90 orang.

Di sekolah ini  tidak hanya kekurangan ruang kelas tetapi juga ruang guru, ruang tata usaha, OSIS, sanggar seni, perpustakaan, dan lain-lain.

Kepala Sekolah MA DDI Nurul Qalbi Ranomeeto, Subhan mengatakan, bukan hanya kekurangan fasilitas, sekolah ini juga kekurangan guru atau pengajar yaitu guru geografi, sosiologi, dan prakarya.

“Masih banyak fasilitas yang kurang, bahkan sampai sekarang kami juga kekurangan tiga orang guru. Selain itu, kami sebenarnya sudah punya 1.000 lebih buku namun belum memiliki perpustakaan. Walaupun seperti itu, kami tetap berusaha mendidik dengan baik siswa-siswa di sekolah kami ini,” ucapnya sebagaimana diwartakan telisik.id – jaringan suara.com.

Siswa dan siswi di sekolah ini tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan memanfaatkan fasilitas seadanya.

Kini sekolah tersebut sedang bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam pembangunan masjid yang berlokasi di sekitar sekolah.

Harapan besar sekolah ke depannya adalah bisa memiliki fasilitas yang memadai agar siswa bisa semangat dalam mengikuti kegiatan sekolah juga semangat dalam proses belajar mengajar.

Sementara Ijun, yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut juga mengatakan hal yang sama.

“Fasilitas memang masih banyak yang kurang, terutama buku-buku mata pelajaran umum masih kurang, kami hanya bisa memanfaatkan apa yang ada,” ucapnya.

Load More