SuaraSulsel.id - Perempuan yang rutin memeriksa payudara sendiri setiap bulan untuk deteksi dini kanker harus lebih waspada. Ketika menemukan benjolan dengan ciri tertentu, kata spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia.
"Benjolan yang terus membesar dan dalam perabaan batasnya tidak jelas," kata dr. Sonar Soni Panigoro, kepada ANTARA, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dia mencontohkan permukaan yang batasnya jelas itu serupa dengan meraba kelereng, sementara benjolan yang batasnya tidak jelas memiliki permukaan bergerigi seperti meraba rambutan.
Perempuan juga diminta untuk waspada bila ada cairan keluar dari puting serta timbul benjolan di tempat lain seperti ketiak.
Baca Juga: Sejarah No Bra Day yang Diperingati Setiap 13 Oktober, Tingkatkan Kesadaran Kanker Payudara
"Sebetulnya (kalau teraba) berarti sudah lebih dari 1-2 cm karena tangan kita tidak sensitif untuk merasakan (benjolan) kurang dari 1 cm," katanya.
"Karena tangan tidak sensitif, kalau tidak biasa baru 2 cm bisa teraba. Karena kanker payudara stadium 1 kurang dari 1 cm, kalau bisa lebih kecil dari itu (ditemukan) lebih bagus," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk aktif mendeteksi dini kanker payudara agar bila ada gangguan bisa segera ditangani.
Meski penyakit kanker payudara lebih berisiko pada perempuan yang sudah berumur, rata-rata pada usia 40-45 tahun, teknik pemeriksaan payudara sendiri juga sebaiknya diketahui sejak remaja putri mulai menstruasi.
Ulangi pemeriksaan secara rutin ketika sudah berusia kepala dua dan kepala tiga. Selain memeriksa payudara sendiri, perempuan juga bisa memeriksa payudara secara klinis dengan bantuan tenaga medis.
Baca Juga: Cerita Perempuan yang Terpaksa Kecilkan Payudara Besar Gara-gara Tak Nyaman Ditatap Pria
Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.
Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas.
Walau tidak ada kelainan atau keluhan, skrining dengan mammografi disarankan secara rutin sekali per setahun atau per dua tahun.
Menurut Sonar, pemeriksaan mamogram diutamakan untuk perempuan dengan usia di atas 40 tahun. Sebab, ketika usia masih di bawah 40 tahun jaringan payudara masih terlihat padat sehingga lebih sulit mendeteksi dengan alat tersebut.
"Kalau ada kecurigaan (usia di bawah 40 tahun) bisa USG."
Kanker payudara juga dapat menyerang laki-laki, tetapi proporsinya hanya 1:100. Umumnya, kanker payudara pada laki-laki ditemukan di usia lanjut.
"Jarang di bawah 50 tahun," ujar dia.
Sonar mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari makanan berlemak yang mempengaruhi hormon, faktor yang terkait dengan kanker payudara.
"Bisa dari lemak sendiri atau karbohidrat, beberapa makanan seperti itu dikurangi, manis-manis juga jangan kebanyakan. Nasi jangan terlalu banyak, apalagi ditambah dengan mie dan kentang, semua karbohidrat," jelas dia.
Berita Terkait
-
Pentingnya Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara untuk Mencapai Target WHO dalam Menurunkan Angka Kematian
-
Mengapa Banyak Perempuan Indonesia Tidak Melakukan SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara?
-
Kasus Kanker Payudara Terus Meningkat di Kalangan Muda, Syifa Hadju Mulai Rutin Lakukan SADARI
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Payudara Bikin Sel Kanker Makin Menyebar? Ini Kata Ahli Patologi
-
Keunggulan Bra Top yang Makin Diminati: Model Versatile yang Mendukung Gaya dan Kesehatan
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
-
Sudah Pamer Hasil Lab, Skincare Fenny Frans dkk Malah Dinyatakan Berbahaya Oleh Polda Sulsel
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar