SuaraSulsel.id - Hujan deras melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sejak Rabu, 5 Oktober 2022. Hal tersebut mengakibatkan bencana longsor terjadi di sejumlah wilayah.
Longsor menutup akses jalan Trans Sulawesi poros Palopo-Toraja sejak Minggu pagi. Karena material dari tebing setinggi 50 meter menutupi badan jalan.
Akibatnya, puluhan kendaraan yang hendak melintas terjebak. Bahkan dalam video yang beredar di media sosial, ada sebuah mobil pick up yang terjungkal ke jurang. Karena tertimpa lumpur longsor.
Satu unit rumah warga juga tertimbun tanah. Beruntung tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Pemukiman Warga Suku Tengger Diterjang Banjir Bandang, 11 Rumah Dan Satu Pura Rusak
Kepala BPBD Kota Palopo Burhan Nurdin mengatakan jalur Palopo-Toraja ataupun sebaliknya saat ini tidak bisa dilalui. Ada tiga titik longsor yang membuat akses jalan terputus.
"Data sementara longsor terjadi di kilo meter 11, 14 dan 17. Tidak bisa dilalui," ujarnya, Minggu, 9 Oktober 2022.
Burhan mengatakan pemicu longsor akibat curah hujan yang sangat tinggi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan sebelumnya sudah ada tanda longsoran berupa tanah retak.
"Semalam terjadi hujan deras. Makanya tebing longsor dan menutupi seluruh badan jalan," jelasnya.
Saat ini sejumlah alat berat sudah dikerahkan untuk membersihkan material longsoran. Perbaikan jalan Trans Sulawesi diupayakan segera selesai agar bisa dilalui kendaraan.
Tak hanya longsor. Sebelumnya, kota Palopo juga diterjang banjir bandang.
Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa. Akibatnya, ada ribuan warga yang terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG sudah memperingatkan soal potensi cuaca ekstrem di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Masyarakat diharap waspada dan berhati-hati.
Untuk wilayah Sulawesi Selatan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga tanggal 15 Oktober mendatang.
BMKG memperingatkan agar daerah yang rawan banjir dan longsor tetap siaga. Karena intensitas hujan akan cukup tinggi ke depan.
Hal tersebut dipicu oleh fenomena gelombang atmosfer Madden Jullian Oscillation atau MJO yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin. Sehingga secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan awan hujan dari Aceh hingga Papua.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Calon Wali Kota Terkaya dan Ketua KPU Palopo Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI