Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 03 Oktober 2022 | 16:43 WIB
Pos polisi lalu lintas di Kota Makassar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal pasca tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pelemparan dilakukan Minggu malam, 2 Oktober 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pos Polisi Lalu Lintas di jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Akibatnya, beberapa bagian bangunan terbakar.

Aksi teror itu terjadi pada Minggu, 2 Oktober 2022, malam. Beruntung, ada pengendara ojek online yang melihat pos dilalap api. Sehingga cepat melakukan pemadaman.

Diduga kuat aksi tersebut imbas dari tragedi Stadion Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur. Sebab dinding pos polisi ada tulisan "Polisi Pembunuh Suporter Malang".

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku kasus ini sedang diselidiki.

Baca Juga: Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan Terkena Gas Air Mata: Mata Perih dan Berdesakan Keluar Stadion

Kata Lando, Pos Polantas dilempari bom molotov sekitar pukul 23.00 Wita oleh orang tak dikenal. Saat itu kondisi jalan sedang sepi.

"Iya, sementara diselidiki. Kejadiannya Minggu, sekitar pukul 23.00 wita," ujar Lando, Senin, 3 September 2022.

Lando mengaku belum tahu pasti motif dari teror tersebut. Namun diduga aksi itu berkaitan dengan kekecewaan masyarakat pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

"Motifnya kita belum tahu, tapi diduga kuat soal itu (tragedi Kanjuruhan). Kita masih selidiki, termasuk mengamankan CCTV untuk mengejar pelaku," tegasnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi soal isu-isu yang beredar di masyarakat. Ia menegaskan, polisi juga turut berduka cita atas kejadian yang menewaskan ratusan orang di Malang.

Baca Juga: Kapolri Dikecam Warganet Karena Tawarkan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Masuk Polisi

Pihak kepolisian bahkan akan menggelar salat gaib berjamaah di halaman Polrestabes Makassar pada Senin malam. Hal tersebut sebagai bentuk belasungkawa semua masyarakat untuk korban di Kanjuruhan.

Seperti diketahui, insiden Stadion Kanjuruhan saat laga Arema FC melawan Persebaya dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-11. Dalam laga itu, tim berjuluk Singo Edan kalah 2-3 dari Persebaya.

Selepas pertandingan, kerusuhan mulai pecah. Pasalnya, suporter Arema FC merangsek ke dalam lapangan. Sehingga pihak kepolisian menembakkan gas air mata.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More