Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 30 September 2022 | 16:05 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengikuti Pengarahan Presiden RI kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda dari Ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center, Kamis, 29 September 2022.

Presiden memberikan arahan terkait: Pengendalian Inflasi di Daerah; Tindak Lanjut Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia; dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Presiden kembali mengingatkan bahwa dunia saat ini dalam kondisi penuh ketidakpastian yang tinggi, berbagai negara dalam kondisi sulit, demikian juga ekonomi global. Sehingga diperlukan sense of crisis dalam mencari solusi.

Namun, Presiden Joko Widodo menilai bahwa pemulihan ekonomi Indonesia relatif masih kuat.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Gelontorkan Rp18,2 Miliar Untuk Pengerjaan Ruas Paleteang - Malaga - Kabere

Gubernur Sulsel mengatakan mendukung Presiden tiga poin arahan tersebut. Selanjutnya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah yang ada di Sulsel dan juga stakeholder terkait.

“Sehingga untuk itu, Pemprov Sulsel harus memiliki kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan terhadap kondisi ke depan karena pengaruh global. Utamanya inflasi yang akan jadi momok agar dampaknya dapat diminimalisir,” sebut Andi Sudirman Sulaiman.

Lanjut Gubernur, bahwa Pemprov Sulsel mengkampanyekan belanja produk lokal untuk menumbuhkan UMKM. Melakukan pengetatan anggaran dan juga memperbanyak bantuan sosial.

“Sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di daerah mendukung arahan terkait penggunaan produk lokal atau dalam negeri, termasuk di Provinsi sendiri. Dan juga upaya penghapusan kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Negara meminta seluruh jajaran terkait untuk menindaklanjut aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan mempercepat realisasi komitmen belanja produk dalam negeri.

“Jangan sampai, sekali lagi, dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN, APBD yang uangnya dikumpulkan dari pajak, dari Bea Cukai, dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dari dividen BUMN, kumpul, kemudian ditransfer ke daerah tapi belinya barang-barang impor,” tegas Presiden.

Load More