SuaraSulsel.id - Kejaksaan Tinggi Papua Barat menghentikan penyelidikan kasus dugaan penyalahgunaan dana hibah PON XX dari pemerintah provinsi Papua Barat kepada KONI. Karena tidak ditemukan cukup bukti.
"Setelah panggilan klarifikasi sejumlah orang untuk pengumpulan bahan dan keterangan, tim jaksa tidak menemukan indikasi penyalahgunaan anggaran yang mengarah pidana sehingga penyelidikan dihentikan.," kata Kepala Kejati Papua Barat Juniman Hutagaol dalam konferensi pers di Manokwari, Kamis 22 September 2022.
Ia mengatakan bahwa penghentian penyelidikan dugaan penyalahgunaan dana hibah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX bukan akhir dari sebuah upaya penegakan hukum karena Kejati Papua Barat memberikan ruang kepada masyarakat dan lembaga antikorupsi untuk melapor apabila mendapatkan atau memiliki bukti-bukti mengenai penyalahgunaan anggaran hibah PON XX tersebut.
"Kalau ada laporan terbaru yang disertai bukti-bukti kuat terkait hibah PON XX di organisasi KONI Papua Barat maka kasus ini akan diungkap kembali kapan pun itu," tegasnya.
Dalam keikutsertaan pada PON XX tahun 2021 di Papua, Pemerintah Provinsi Papua Barat mengalokasikan dana hibah sekitar Rp67,5 miliar yang bersumber dari APBD 2021 kepada KONI setempat.
Baca Juga: Setelah Penantian Panjang, Bonus PON Papua Untuk Atlet Kaltim Cair di Oktober
"Hasil pemeriksaan diketahui anggaran senilai Rp67,5 miliar itu sudah disalurkan oleh KONI Papua Barat sebagaimana permohonan yang diserahkan, yaitu untuk membiayai 29 cabang olahraga dari total 34 cabang olahraga pada perhelatan PON XX lalu," kata Juniman.
Akan tetapi, kata Juniman, dana hibah Rp67,5 miliar itu belum termasuk bonus untuk para atlet Papua Barat yang meraih medali PON XX. Oleh karena itu, pemprov sampai saat ini masih mempunyai kewajiban untuk memberikan bonus kepada atlet peraih medali.
"Dari hasil pemeriksaan, terkait bonus atlet peraih medali itu di luar dari anggaran hibah PON XX yang dikelola KONI Papua Barat dan pemda diwajibkan melakukan pembayaran," kata Kajati.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Nataniel D. Mandacan pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa bonus bagi atlet peraih medali PON XX menjadi perhatian pemerintah daerah untuk segera dibayarkan secara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
"Bonus atlet merupakan janji pemerintah karena telah membawa nama baik Papua Barat, tapi untuk pembayaran dilakukan secara bertahap. Saat ini sedang didorong untuk dianggarkan pada APBD Perubahan 2022," kata Nataniel. (Antara)
Baca Juga: Gagal Bangun Rumah, Atlet Kaltim Keluhkan Bonus PON Tak Kunjung Cair: PHP Banget
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis