SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meminta aparat Kepolisian Resor Palu untuk menangkap pelaku perusakan Kantor PT Adijaya Karya Makmur (PT AKM) di lokasi tambang emas Poboya, Kota Palu, Minggu 18 September 2022.
"Kami minta Polres Palu untuk tangkap itu pelaku perusakan dan pembakaran Kantor PT AKM," kata Gubernur Sulteng Rusdy saat meninjau langsung lokasi tambang emas setelah kasus perusakan di Kelurahan Poboya, Palu.
Dikatakan pula oleh Rusdy bahwa pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian harus utamakan cara-cara persuasif untuk hindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Supaya tertib dan tenang dahulu baru setelah itu proses. Karena demo seperti ini pasti ada yang menggerakkan dari belakang ingin mendapatkan keuntungan," ucap Gubernur.
Di tempat yang sama, Kapolres Palu Komisaris Besar Polisi Barliansyah mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan 300 personel untuk melakukan pengamanan di Kantor PT AKM, lokasi tambang emas Kelurahan Poboya, Palu.
"Pasukan kami di sini sudah ada 100 personel dan jumlah itu kami tambah 200 lagi masing-masing dari Brimob dan Ditsamapta Polda Sulteng," kata Kombes Pol. Barliansyah.
Kapolres mengungkapkan bahwa dampak dari perusakan itu menyebabkan seorang karyawan PT AKM mengalami luka serius. Karena terkena benda tajam di bagian kepala.
Korban telah dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk perawatan.
Selain melakukan perusakan terhadap kantor, mereka yang semula berunjuk rasa itu ikut membakar tiga alat berat serta satu mobil operasional bak terbuka.
Ia menjelaskan bahwa PT AKM merupakan kontraktor dari PT Citra Palu Mineral (CPM) selaku pemegang kontrak karya perusahaan tambang di Kelurahan Poboya, Kota Palu.
Oleh karena itu, Kapolres Palu meminta masyarakat memahami bahwa tidak ada ruang untuk aktivitas pertambangan ilegal (PETI) di Kelurahan Poboya, Kota Palu. (Antara)
Berita Terkait
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Pemerintah Diminta Selidiki Izin Tenaga Kerja Asing di Tambang Emas CPM
-
Longsor Maut Tambang Emas di Mali Tewaskan 42 Orang, Diduga Kelolaan Warga Tiongkok
-
Diminta Stop Penambangan Emas, BRMS Klaim Punya Izin
-
DPR Minta Pemerintah Telisik Dugaan Pencemaran Tambang Emas di Sulteng
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta