SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Port Moresby, Papua Nugini, Minggu pagi, menggetarkan sejumlah wilayah di Papua, Indonesia.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, mencatat gempa berlokasi di darat tersebut dirasakan di Merauke hingga Jayapura.
"Dirasakan di Merauke (II-III MMI), Jayapura (II MMI), Wamena (II MMI), Enarotali (II MMI)," ujar Daryono, Minggu 11 September 2022.
Skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala intensitas II - III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Baca Juga: Dampak Gempa Mentawai, 1 Orang Luka dan 200 Warga Mengungsi
Episentrum gempa berada di 352 km kilometer barat laut Port Moresby, Papua Nugini, berlokasi di 6.36 Lintang Selatan, 146.55 Bujur Timur, dengan kedalaman 116 kilometer, tutup Daryono.
Perkembangan terkini, setidaknya dilaporkan tiga orang tewas dalam bencana gempa bumi tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, menurut catatan historis, gempa Papua Nugini yang mengakibatkan korban jiwa pernah terjadi pada 17 Juli 1998.
Papua Nugini dihantam dua gempa dengan magnitudo 7,0 yang menyebabkan tsunami yang melahap 30 kilometer dari garis pantai utara negara tetangga Indonesia.
Dari data yang diperoleh, tercatat ada 7 desa yang terdampak tsunami. Lebih dari 2.000 orang dinyatakan hilang. Namun, menurut sumber lokal disebutkan korban tewas berjumlah 6.000 hingga 8.000 jiwa. Lebih dari 12.000 orang kehilangan tempat tinggal karena bencana tersebut.
Baca Juga: Ratusan Warga Mengungsi ke Lokasi Lebih Tinggi dan Aman Akibat Gempa Mentawai
Selain itu Papua Nugini diguncang gempa M 7,5 dengan kedalaman 234 km pada 26 Februari 2018 di Provinsi Hela. Lebih dari 100 orang tewas, dan ribuan rumah rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di daerah pegunungan terpencil Papua Nugini. (Antara)
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Makan Bergizi Gratis di Papua Mengandung Racun dan Genosida
-
Komunitas Mahasiswa Papua Solo Raya Kunjungi rumah Jokowi, Netizen Curiga
-
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Banda Aceh Jelang Salat Tarawih, Tak Berpotensi Tsunami
-
Tak Ada Piring di Rumah Dinas, Gubernur dan Wagub Papua Tengah Bagikan Momen Makan Pakai Tutup Rantang Plastik
-
Melawan Ketidakadilan, Perempuan Papua: Pembangunan Negara yang Berorientasi Ekonomi Telah Menghancurkan Kehidupan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta