Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 06 September 2022 | 07:58 WIB
Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, di depan Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani Makassar, Senin 5 September 2022. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, di depan Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani Makassar, Senin 5 September 2022. Aksi ini baru berhenti setelah polisi menembakan gas air mata.

Sejumlah mahasiswa yang terlibat aksi ini sempat bentrok dengan warga. Hal ini karena warga kesal dengan aksi unjuk rasa dengan melakukan bakar ban hingga memblokade Jalan AP Pettarani, Makassar.

Dalam video yang beredar viral di media sosial, sekelompok pemuda terlihat terlibat dalam aksi kerusuhan tersebut. Bahkan dikabarkan terjadi pelemparan batu dan perusakan motor.

Sejumlah mahasiswa berhamburan hingga masuk ke dalam kampus, kemudian mereka melakukan perlawanan. Sementara polisi melerai kedua belah pihak yang sedang saling lempar.

“Kita sudah mengimbau mahasiswa untuk membubarkan diri, namun mereka tetap melakukan demo hingga malam hari. Mereka melakukan perlawanan, kami dari pihak kepolisian mengambil tindakan tegas agar mereka membubarkan diri,” ungkap Kapolsek Tamalate, Kompol Irwan Tahir sebagaimana diwartakan Makassar Terkini – jaringan suara.com.

Polisi pun mengimbau agar mahasiswa membubarkan diri. Hanya saja para mahasiswa melakukan perlawanan dengan melempar benda-benda seperti batu hingga bom molotov ke arah polisi yang melakukan pengamanan.

Namun karena geram dengan aksi mahasiswa yang terus melempar ke arah polisi, pihak kepolisian pun mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata guna membubarkan para mahasiswa yang terus melakukan pelemparan, di Jalan Pendidikan Raya.

Hingga pukul 22.30 Wita, situasi di depan UNM kondusif setelah polisi membubarkan para mahasiswa dengan menembakkan gas air mata.

Load More