Muhammad Yunus
Jum'at, 02 September 2022 | 16:28 WIB
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap bagian jasad korban mutilasi terhadap empat warga di Timika, Papua. [Dok.Antara]

“Saya beserta rombongan dari Komnas HAM wilayah Papua datang ke sini untuk mengetahui proses penanganan kasus ini yang diduga melibatkan Prajurit TNI dan sekaligus meminta akses untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian di Mimika,” jelas Ketua Tim Frits B. Ramandey.

Di tempat yang sama, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komnas HAM wilayah Papua yang berkunjung ke Makodam XVII/Cenderawasih.

“Saya berterima kasih kepada Komnas HAM dalam rangka untuk mengetahui kejelasan kejadian dan proses penanganan kasus pembunuhan 4 warga sipil di Mimika yang diduga melibatkan Prajurit TNI. Saat ini pihak TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih masih terus melakukan investigasi dan pengusutan. Apabila terbukti ada keterlibatan TNI, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, Kamis 1 September 2022.

Pomdam XVII/Cenderawasih telah mengirim personel di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan investigasi. Bahkan Pangdam XVII/Cenderawasih meminta untuk diproses hukum dan melakukan pendampingan sampai hasilnya jelas.

Lebih lanjut Kasdam XVII/Cenderawasih mengapresiasi pihak Komnas HAM yang akan ke lokasi kejadian di Mimika karena akan memperjelas kejadian sebenarnya.

“Kami juga bekerja sama dengan pihak Kepolisian dalam pengusutan kasus ini, agar lebih terbuka dan transparan. Jangan ragu-ragu, kami pasti membantu Komnas HAM,” jelas Sidharta Wisnu Graha.

“Saya berharap kejadian ini tidak dibawa mengarah kepada SARA. Terlebih jangan meragukan komitmen TNI, bahkan silakan apabila Komnas HAM mendampingi para tersangka jika nanti memang ada keterlibatan Prajurit TNI,” tambah Kasdam XVII/Cenderawasih.

Load More