SuaraSulsel.id - Harga telur ayam terus merangkak naik hingga menembus di angka Rp60 ribuan per rak disinyalir dampak dari kenaikan harga pakan ternak khususnya ayam petelur, di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kalau harga semula itu Rp40 ribuan per rak, sekarang Rp57 ribu sampai Rp60 per rak, naiknya kira-kira 20 persen. Katanya, itu naik gara-gara harga pakan ayam ikut naik," ujar Andika, pedagang pasar Toddopoli Makassar, Minggu 28 Agustus 2022.
Ia mengatakan, sejauh ini suplai telur ayam dari daerah tetap lancar, hanya saja harganya melonjak selama dua pekan terakhir. Meski demikian, pembeli tetap ada hanya saja berkurang dari hari biasanya.
"Penjualan tetap jalan, tapi pembeli tidak banyak, hanya pelanggan tetap saja yang datang. Kita berharap harga telur ayam ras ini segera distabilkan," kata dia.
Seorang pedagang telur ayam ras lainnya di Pasar Terong, Amir mengatakan, harga telur ayam sejak dua pekan terakhir dari Rp48 ribuan naik menjadi Rp58 ribu sampai Rp62 ribuan. Sedangkan telur bebek dari semula Rp60 ribu naik menjadi Rp85 ribuan per rak.
"Tergantung besar kecil telurnya. Kalau besar di atas Rp60 ribuan kalau ukuran sedang, kecil di atas Rp50 ribuan. Untuk pasokan tetap ada masuk. Harga telur bebek juga naik di atas Rp80 ribuan," tuturnya.
Dampak bagi UMKM
Di tempat terpisah, seorang pengusaha Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) sektor kuliner Andi Hajrah Murni mengungkapkan, dampak kenaikan harga telur tersebut telah mempengaruhi produksi usahanya.
"Produksi kue bolu mulai kita kurangi karena harga telur naik sejak dua minggu kemarin. Keuntungan juga dipastikan menurun dampak dari kenaikan harga telur," katanya.
Baca Juga: Biaya Program Bayi Tabung di Kota Makassar Rp80 Juta, Diklaim Lebih Murah Dari Jakarta
Ia mengemukakan, selama ini memproduksi kue bolu dengan bahan baku utama telur dan tepung. Untuk satu rak dulunya Rp55 ribu, namun kini naik menjadi Rp60 ribuan. Meski begitu, Hajra tetap mempertahankan kualitas produknya.
"Kualitas kita tetap jaga, tapi tentunya dengan kenaikan harga telur, bentuk dan ukuran kue bolu ini nanti kita menyesuaikan. Keuntungan pasti menurun, tapi saya pikir kenaikan harga telur ini kita anggaplah subsidi silang, sebab biasanya harga telur di pasaran fluktuatif," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
1,4 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan di Kendari: Negara Rugi Miliaran Rupiah!
-
Kronologi Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp1,35 Triliun
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar
-
Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan