SuaraSulsel.id - Koordinator Tim Lima Evakuasi Warga Negara Indonesia dari Wuhan, China, Arianto Surojo, bakal menempati posisi barunya di Kementerian Luar Negeri RI.
Pelepasan Arianto digelar dalam acara yang dihadiri ratusan WNI di Wisma Duta KBRI Beijing, Sabtu (20/8) malam.
Arianto, yang terakhir menjabat Direktur Informasi Publik dan Hubungan Masyarakat ASEAN-China Center (ACC) dan berkedudukan di Beijing, selanjutnya akan menempati posisi baru sebagai Kepala Biro Umum Kemlu RI.
"Pak Ari ini sangat berjasa dalam pemulangan 238 WNI kita dari Wuhan saat pertama kali pandemi COVID-19 melanda," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam acara pelepasan tersebut.
Baca Juga: Kala Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di China Harus Dites PCR
Arianto memimpin misi operasi evakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, menuju Natuna, Kepulauan Riau, pada 31 Januari 2020 bersama Kolonel (Pnb) Eko Adi Nugroho yang saat itu menjabat Atase Udara KBRI Beijing.
Mereka juga dibantu oleh Budi Atyasa, Victory Trimulia, dan Lambang Adi Prabawa--ketiganya dari Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing.
Tim Lima tersebut memasuki wilayah Provinsi Hubei untuk menyisir para WNI melalui perjalanan darat dari Provinsi Hunan.
Dalam batas waktu yang sangat singkat, sesuai arahan Kantor Urusan Luar Negeri China (FAO) Provinsi Hubei, para WNI berhasil diterbangkan dengan menggunakan pesawat komersial Batik Air dari Bandara Internasional Tianhe di Wuhan.
"Saat itu memang suasananya sangat menegangkan," kata Arianto yang saat menjalankan misi tersebut menjabat sebagai Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing.
Baca Juga: Monkeypox Berganti Jadi Clades, WHO Doyan Ganti Nama Penyakit
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga dapat menyelesaikan tugasnya, baik saat masih di KBRI Beijing maupun di ACC.
Sampai saat ini Tim Lima tinggal menyisakan tiga orang karena Eko Adi Nugroho sudah bertugas di Indonesia sejak tahun lalu.
"Saya ini dulunya seorang pilot yang sehari-hari berkutat dengan pesawat. Tapi dalam seumur hidup, baru sekali saya tidur di hanggar, ya waktu dikarantina di Lanud Natuna bersama WNI dulu," kata Eko yang mantan pilot helikopter Super Puma TNI-AU dalam acara perpisahan di Wisma Duta KBRI Beijing tahun lalu. (Antara)
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!
-
Laboratorium Wuhan Kembangkan Vaksin untuk 'Pandemi Masa Depan', Janjikan Perlindungan Universal
-
Tragedi Pemutusan Hubungan Kerja, Perusahaan Tiongkok Gunakan Trik Licik Agar Pesangon Tak Dibayarkan
-
Klinik Kecantikan Tipu Pria Gangguan Mental, Tawarkan Operasi Payudara Demi Jadi Streamer
-
Pasukan Elite Kopasgat TNI AU Kirim Tim Evakuasi WNI ke Sudan
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
-
Sudah Pamer Hasil Lab, Skincare Fenny Frans dkk Malah Dinyatakan Berbahaya Oleh Polda Sulsel
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar