SuaraSulsel.id - Kisah pilu dialami oleh Andi Muhamad Iqbal, siswa SD Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ia dikeluarkan dari barisan peserta gerak jalan oleh pihak sekolah hanya karena seragamnya sudah kusam.
Videonya viral di media sosial setelah diunggah akun instagram @infobone. Peristiwa itu terjadi saat perayaan HUT ke-77 RI tingkat Kabupaten Bone di Lapangan Merdeka, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rabu (17/8/2022).
Dalam video terlihat, anak kelas V sekolah dasar itu menanggung sedih sambil duduk di pangkuan ayahnya setelah disuruh keluar barisan.
Ayah Iqbal, Andi Alwi mengaku anaknya dikeluarkan dari barisan peserta gerak jalan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia karena bajunya sudah berwarna kekuningan. Sementara, ia tak punya cukup uang untuk membeli baju baru.
"Saya hanya buruh tani. Tidak mampu belikan dua baju baru sekaligus karena adiknya (Iqbal) juga masuk gerak jalan," ujarnya, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Alwi mengaku, saat perayaan HUT RI lalu, Iqbal tiba-tiba mendatangi ibunya. Ia menangis tersedu-sedu.
Saat ditanyakan alasannya menangis, Iqbal mengaku dikeluarkan jadi peserta gerak jalan karena warna bajunya berbeda dengan peserta lain.
"Dia datang ke mamanya ditanya, nak, kenapa menangis? dia bilang dikasih keluar. Kenapa? bajuku tidak baru," kata Alwi menirukan pernyataan anaknya.
Alwi mengaku sangat menyayangkan keputusan pihak sekolah. Sebab, Iqbal sudah ikut latihan berminggu-minggu latihan dan dikeluarkan pada saat sudah di lokasi.
Usai viral di media sosial, pihak sekolah mendatangi rumah keluarga Iqbal. Kepala Sekolah SD Negeri 233 Mattampawalie Rostina bahkan menangis-nangis di depan siswa tersebut.
Rostina mengatakan video yang ada di media sosial adalah kesalahpahaman. Ia mengaku sangat sedih dengan kejadian tersebut.
"Saya sakit, sakit sekali baca di medsos ini anak dikeluarkan karena bajunya kekuningan. Tidak begitu (kejadiannya)," kata Rostina.
Ia mengatakan Iqbal hanya peserta cadangan pada gerak jalan tersebut. Sehingga ia diletakkan di luar barisan.
"Itu kesalahpahaman antara orang tua dan guru. Jadi kalau dikeluarkan dari barisan gara-gara hanya karena baju sudah kekuningan, itu tidaklah benar," ujarnya.
Usai kejadian itu, sejumlah pihak membuka donasi untuk membantu Iqbal membeli seragam baru. Salah satunya adalah organisasi sosial Ayo Makassar Berbagi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Trailer Baru 28 Years Later: The Bone Temple, Sorot Konflik Antar Penyintas
-
Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi di Gorontalo
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Hari Sumpah Pemuda 2025 Upacara Pakai Baju Apa? Ini Aturan untuk ASN dan Pegawai
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel