SuaraSulsel.id - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari melakukan uji sampel terhadap pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara guna memastikan pangan yang dikonsumsi aman dari bahan-bahan berbahaya.
Kepala BPOM Kendari Yoseph Nahak Klau dalam keterangan tertulis diterima di Kendari, mengatakan bahaya pada pangan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia yang mengonsumsinya sehingga pihaknya melakukan uji sampel.
"Dalam rangka program intervensi keamanan pangan bagi anak sekolah, Badan POM melakukan sampling dan pengujian terhadap sampel pangan jajanan anak sekolah untuk mengetahui tingkat keamanannya," katanya, Kamis 11 Agustus 2022.
Dia menjelaskan, pangan jajanan anak sekolah yang aman adalah bebas dari tiga bahaya, yaitu bahaya fisik seperti batu, kerikil, pasir dan lainnya; kedua bahaya kimia yakni mengandung bahan berbahaya, residu pestisida, hormon pertumbuhan dan lainnya.
Baca Juga: Tak Ada Jembatan, Pelajar di Maluku Seberangi Sungai Arus Deras Demi Sekolah
"Kemudian ketiga itu terkait bahaya mikrobiologi yakni bakteri, virus, parasit dan lainnya. Inilah yang harus kita periksa," ujar dia.
Dia menjelaskan, pada tahun 2016, pangan jajanan anak sekolah dilaporkan masih bermasalah yaitu pada es, minuman beraroma dan sirup, jeli atau agar-agar dan bakso, dengan permasalahan terbesar tetap didominasi oleh produk minuman berwarna, sirup serta es.
Oleh karena itu, lanjut dia, pada target intervensi tahun 2022 untuk sampling dan pengujian PJAS dilakukan parameter uji kimia yakni formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow dan uji mikrobiologi meliputi E. coli, Salmonella sp. dengan rapid test kit.
"Dengan penggunaan uji cepat ini sangat membantu mempercepat pengumpulan informasi awal cemaran. Data yang dihasilkan merupakan informasi awal yang memerlukan pengujian atau konfirmasi lebih lanjut dengan uji standar apabila ada indikasi cemaran pada PJAS," ujar dia.
Dia menyebut, sekolah yang sudah diintervensi keamanan pangan jajanan anak sekolah yaitu di SDN 1 Gunung Jaya, SDN 1 Atula, SDN 1 Mataiwoi, SDN 1 Tirawuta, SMPN 1 Tirawuta, MTsN 1 Kolaka Timur dan SMPN 2 Tirawuta di Kabupaten Kolaka Timur.
Baca Juga: Dua Pelajar Ini Praktik Akad Nikah di Kelas, Netizen yang Gemes
"Dari pengujian kimia yang dilakukan terhadap 91 sampel tidak ditemukan mengandung formalin, namun masih ada kantin sekolah yang tidak menerapkan cara mengolah pangan aman," katanya.
Ia mengimbau kepada kader keamanan pangan untuk melakukan sosialisasi kepada pengelola kantin sekolah dan sekolah membuat kebijakan supaya program keamanan PJAS tercapai. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
7 HP Murah RAM 8 GB Terbaik Juni 2025, Cuma Rp 2 Jutaan dapat Memori Jumbo
-
Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
-
Bali Master League 45+ Pekan Kedua, Baling FC Bantai Oldstar Kelan 4-1
-
3 Fakta WNI Tertangkap Haji Ilegal, Nekat Lewati Gurun Pasir Hingga Meninggal Dunia
-
7 Rekomendasi Paket Skincare Terbaik: Kulit Sehat, Wajah Glowing Maksimal
Terkini
-
Visa Furoda Dibuka Juni 2025? Ini Pernyataan Tegas Kemenag
-
Pedagang Panjat Kapal di Makassar, Indonesia Bisa Dicoret Dari Jalur Pelayaran Dunia
-
7 Tips Menata Ruang Tamu: Idul Adha Terasa Lebih Nyaman dan Berkesan
-
Raih Penghargaan, BRI Buktikan Mampu Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
-
Murid SD di Makassar Meninggal Diduga Dikeroyok, Ada Luka Sulutan Rokok