Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 12:47 WIB
Ilustrasi hujan dan angin kencang. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Potensi hujan lebat masih akan terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah 10 hari ke depan di awal Agustus 2022. Hal ini dikatakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut prakiraan cuaca kewaspadaan tinggi pada hujan lebat berada di Kabupaten Banggai dan Morowali. Untuk itu MKG juga telah mengeluarkan informasi peringatan waspada hari ini berlaku di 13 kabupaten/kota di Sulteng.

"Hal perlu diwaspadai dampak ditimbulkan dari hujan lebat bisa mengarah pada banjir maupun tanah longsor," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim dihubungi dari Parigi, Jumat (5/8/2022).

13 kabupaten/kota yang dimaksud, yakni Kabupaten Bulo, Tolitoli, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-una, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali, Morowali Utara dan Kota Palu.

"10 hari ke depan, selain peringatan dini hujan lebat ada pula peringatan dini hujan sangat lebat di sejumlah daerah, maka sudah seharusnya masyarakat dan Pemerintah Daerah melakukan antisipasi," ujar Alim.

Wilayah Sulteng pun selama dua bulan ke depan atau pada Agustus-September masih dilanda hujan, dan diprediksi tahun 2022 tidak ada musim kemarau.

"Saat ini kondisi cuaca kemarau basah. Kondisi ini dipicu fenomena La Nina yang aktif kembali dan pertumbuhannya sangat cepat sehingga diperkirakan tidak ada musim kemarau, karena beberapa bulan ke depan masuk musim hujan tahunan di mulai November 2022 hingga Februari 2023," papar Alim.

Namun demikian warga tidak perlu panik berlebihan menanggapi peringatan dini cuaca oleh BMKG, karena data yang dirilis untuk mengingatkan agar tidak lengah menghadapi situasi buruk.

"Banjir Bandang melanda Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong pada Kamis 28 Juli sudah kami ingatkan melalui informasi peringatan peringatan dini status waspada, Parigi Moutong termasuk salah satunya," demikian Alim. (ANTARA)

Load More