SuaraSulsel.id - Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi pada bulan Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 74,61 persen.
"Wisman yang datang ke Sulut pada bulan Juni 2022 sebanyak 1.472 orang, atau meningkat 74,61 persen dari data pada bulan Mei 2022 sebanyak 843 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra di Manado, Selasa (2/8).
Namun, lanjut dia, jika dibandingkan dengan data pada bulan Juni 2021, kunjungan wisman ke provinsi ini menurun sebesar 39,55 persen.
Ia menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara Sulut secara kumulatif bulan Januari sampai dengan Juni 2022 mencapai 5.324 orang.
Angka ini, kata dia, menurun jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan mancanegara secara kumulatif sampai Juni 2021 sebanyak 10.108 orang.
Wisman yang datang didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 1.079 orang atau sebesar 73,30 persen dari total turis yang datang ke Sulut.
Disusul Singapura 85 orang (5,77 persen), Amerika 53 orang (3,60 persen), dan Jerman 44 orang (2,99 persen).
Kepala BPS) Sulut berharap akan makin banyak wisman yang datang karena sudah ada pelonggaran turis yang masuk dan keluar provinsi ini hanya menunjukkan bukti vaksin booster.
"Kami berharap objek wisata di Sulut makin banyak sehingga memicu wisatawan datang ke Daerah Nyiur Melambai ini," katanya.
Inflasi
Baca Juga: Warga Sulawesi Utara Dipenjara 61 Hari, Diduga Jadi Korban Rekayasa Kasus Oleh Polisi
Bank Indonesia (BI) memperkirakan Kota Manado, Sulawesi Utara, masih mengalami inflasi pada bulan Agustus 2022.
"Beberapa risiko pendorong inflasi, seperti meningkatnya mobilitas masyarakat dan penyelenggaraan MICE di Sulut, potensi kenaikan harga BBM nonsubsidi dan gas LPG 12 kg setelah penyesuaian," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Selasa (2/8).
Selain itu, potensi peningkatan biaya pendidikan seiring dengan tahun ajaran baru menjadi beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian.
Meski demikian, dia berharap membaiknya pasokan komoditas pangan dan perikanan karena faktor cuaca yang sudah kondusif dapat menjadi faktor penahan inflasi pada bulan Agustus 2022.
Bank Indonesia bersama dengan pemerintah daerah dalam kerangka tim pengendalian inflasi daerah (TPID) akan senantiasa bersinergi untuk memonitor risiko peningkatan inflasi sehingga dapat menentukan langkah pengendalian yang tepat agar inflasi tetap berada pada rentang sasarannya.
Mencermati perkembangan harga dan tingkat inflasi terkini, Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi Sulawesi Utara cenderung meningkat meski terjaga pada rentang sasaran inflasi 3±1 persen (yoy).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Anggota Polisi Terseret Kasus Penipuan Anggota DPRD Takalar
-
Dua Anggota DPRD Takalar Tipu Warga Ratusan Juta, Begini Modusnya...
-
Ini Pemain PSM Makassar Masuk Skuad Timnas Piala Dunia U-17
-
Cegah Banjir! Gubernur Andi Sudirman Luncurkan Normalisasi Sungai Suli Rp18,7 Miliar
-
Luwu Timur Banjir Beasiswa! Cek, Siapa Saja Beruntung Dapat Rp3 Juta?