SuaraSulsel.id - Pyongyang kembali mengeluarkan ancaman kepada Amerika Serikat. Saat muncul spekulasi bahwa pihaknya akan segera melakukan uji coba nuklir yang ketujuh.
Mengutip VOA, Presiden Korea Utara Kim Jong Un memperingatkan Amerika Serikat. Bahwa negaranya sangat siap berperang dengan militer Amerika Serikat. Dikutip dari media pemerintah.
Kim, dalam pidato yang menandai peringatan berakhirnya Perang Korea, juga memperingatkan bahwa pemerintah Korea Selatan akan dimusnahkan.
Jika melakukan "upaya berbahaya," menurut Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah.
Baca Juga: Ekonomi Amerika Ambles Dihantam Resesi Teknis, Pengamat Akui Ancaman Krisis
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, seorang konservatif yang mulai menjabat sejak bulan Mei lalu, berulang kali berbicara tentang kemungkinan serangan pendahuluan.
Termasuk serangan terhadap pemimpin senior Korea Utara, jika Korea Selatan mengetahui tanda-tanda serangan yang akan terjadi.
"Jika rezim Korea Selatan dan gangster militernya berpikir untuk melawan kami secara militer dan mereka menganggap dapat menghancurkan sebagian dari kekuatan militer kami terlebih dahulu, berdasarkan cara atau metode militer tertentu, mereka salah," kata Kim.
Dalam pidatonya, Kim berulang kali membanggakan senjata nuklir negaranya dan menunjukkan bahwa ia siap untuk menggunakannya jika perlu. Korea Utara, katanya, "sepenuhnya siap" untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika.
Korea Utara telah melakukan uji coba sejumlah rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.
Baca Juga: Ashfall: Misi Penting Hindarkan Semenanjung Korea dari Bencana Besar
Pyongyang juga tampaknya telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir lainnya, menurut pejabat AS dan Korea Selatan. (VOA)
Berita Terkait
-
Pemerintah Rayu Amerika Serikat biar Tambah Investasi Sektor Bisnis Digital di Indonesia
-
Siapa Nouman Ali Khan? Ustaz Amerika Puji Perusahaan Kosmetik Indonesia
-
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Peringatan bagi Negara Sekutu Israel
-
Dari Biden Hingga Von der Leyen: Dunia Bereaksi Atas Gencatan Senjata Lebanon-Israel
-
Akankah Gencatan Senjata Israel-Lebanon Kali Ini Bertahan? AS Janjikan Mekanisme Pencegahan Pelanggaran
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan