Butuh Waktu 13 Tahun
Jalan panjang proses pembangunan kembali kereta api di Sulawesi Selatan tidak mudah. Butuh waktu kurang lebih 13 tahun untuk bisa merealisasikan pembangunannya.
Salah satu kendalanya karena proses pembebasan lahan yang sulit. Butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan warga menjual lahan.
Wacana mewujudkan jalur kereta api di Sulawesi sudah muncul sejak tahun 2001. Tujuannya untuk menghubungkan antar kota di pulau Sulawesi.
Baca Juga: ITB Ditunjuk Pimpin Riset Pengembangan Kereta Api Ringan Hybrid dan Cerdas
Pada 2002 dan 2003 pemerintah lalu memulai studi kelayakan untuk lintas Manado-Bitung dan Makassar-Parepare. Dua tahun kemudian kajian studi diperluas menjadi Makassar-Takalar-Bulukumba.
Pada 1 Juni dan 28 Desember 2012, Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sulawesi Selatan kemudian menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi.
Rencana pembangunan pun semakin dimatangkan dengan keluarnya hasil studi terkait Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makassar hingga Parepare. Disusul hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada rute yang sama pada 2014.
Pemancangan tiang pertama untuk jalur Makassar-Parepare kemudian dilakukan pada 12 Agustus 2014 lalu. Lokasinya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.
Sementara, pembangunan konstruksi baru dimulai pada pertengahan 2015. Pembangunan diawali dengan pemasangan rel pertama pada 13 November di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, KAI Ajak Siswa Berkenalan dengan Transportasi Kereta Api
Di Makassar, jalur kereta terhubung dengan Pelabuhan Makassar New Port. Sedangkan di Kabupaten Barru terkoneksi dengan Pelabuhan Garongkong.
Awalnya, kereta api di Sulawesi Selatan memang direncanakan akan dibangun dari Makassar ke Parepare. Namun, jalur ke Parepare disebut cukup sulit.
Harus membutuhkan anggaran lebih karena melewati bukit dan laut. Jalur kereta harus dibuat melayang atau elevated.
Akan Dioperasikan Bulan Oktober 2022, Pertama di Indonesia Timur
Mimpi masyarakat Sulawesi Selatan untuk menikmati moda transportasi kereta api rupanya bakal segera terwujud. Ini adalah yang pertama di Indonesia Timur.
Pemerintah merencanakan akan mulai mengoperasikan kereta api pada bulan Oktober 2022. Untuk tahap pertama, pengoperasian akan dilakukan dari Kabupaten Maros ke Barru, begitupun sebaliknya. Sambil menunggu proses pembangunan untuk segmen E atau jalur Maros-Makassar.
Berita Terkait
-
Amanna Gappa: Perintah Menteri Perhubungan, Rel Kereta Api Makassar - Maros di Atas Tanah
-
Anggota DPR RI Akan Bertemu Menteri Perhubungan, Cari Solusi Terkait Jalur Rel Kereta Api di Makassar
-
Wali Kota Makassar Tolak Pembangunan Rel Kereta Api di Atas Tanah: Melanggar Tata Ruang dan Menimbulkan Banjir
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
Hasil Drawing Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia U-17 Langsung Bertemu Brasil
-
Wacana Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, Wakil KPK Sebut Agar Tidak Ada Korupsi
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
Terkini
-
identitas Unhas Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang ISMA-SPS Award 2025
-
Petani Bone Kaya Mendadak! Pisang Cavendish Tembus Pasar Korea, Permintaan Menggila!
-
Miris! SD Negeri di Pelosok Ini Terancam Tutup Karena Ditinggal Murid
-
Guru Ngaji Ditangkap Densus 88 di Gowa: Diduga Terlibat Terorisme dan Simpan Bom Rakitan?
-
BRI Terus Kawal Mimpi Anak Muda di Pentas Sepak Bola Lewat Sponsorship GFL Series 3