Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 25 Juli 2022 | 13:24 WIB
Nurhayati menunjukan lokasi rel kereta api di zaman Hindia Belanda yang kini menjadi jalan setapak dan halaman rumah warga [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Butuh Waktu 13 Tahun

Jalan panjang proses pembangunan kembali kereta api di Sulawesi Selatan tidak mudah. Butuh waktu kurang lebih 13 tahun untuk bisa merealisasikan pembangunannya.

Salah satu kendalanya karena proses pembebasan lahan yang sulit. Butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan warga menjual lahan.

Wacana mewujudkan jalur kereta api di Sulawesi sudah muncul sejak tahun 2001. Tujuannya untuk menghubungkan antar kota di pulau Sulawesi.

Baca Juga: ITB Ditunjuk Pimpin Riset Pengembangan Kereta Api Ringan Hybrid dan Cerdas

Pada 2002 dan 2003 pemerintah lalu memulai studi kelayakan untuk lintas Manado-Bitung dan Makassar-Parepare. Dua tahun kemudian kajian studi diperluas menjadi Makassar-Takalar-Bulukumba.

Pada 1 Juni dan 28 Desember 2012, Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sulawesi Selatan kemudian menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi.

Rencana pembangunan pun semakin dimatangkan dengan keluarnya hasil studi terkait Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makassar hingga Parepare. Disusul hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada rute yang sama pada 2014.

Pemancangan tiang pertama untuk jalur Makassar-Parepare kemudian dilakukan pada 12 Agustus 2014 lalu. Lokasinya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Sementara, pembangunan konstruksi baru dimulai pada pertengahan 2015. Pembangunan diawali dengan pemasangan rel pertama pada 13 November di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, KAI Ajak Siswa Berkenalan dengan Transportasi Kereta Api

Di Makassar, jalur kereta terhubung dengan Pelabuhan Makassar New Port. Sedangkan di Kabupaten Barru terkoneksi dengan Pelabuhan Garongkong.

Awalnya, kereta api di Sulawesi Selatan memang direncanakan akan dibangun dari Makassar ke Parepare. Namun, jalur ke Parepare disebut cukup sulit.

Harus membutuhkan anggaran lebih karena melewati bukit dan laut. Jalur kereta harus dibuat melayang atau elevated.

Rel kereta api di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Akan Dioperasikan Bulan Oktober 2022, Pertama di Indonesia Timur

Mimpi masyarakat Sulawesi Selatan untuk menikmati moda transportasi kereta api rupanya bakal segera terwujud. Ini adalah yang pertama di Indonesia Timur.

Pemerintah merencanakan akan mulai mengoperasikan kereta api pada bulan Oktober 2022. Untuk tahap pertama, pengoperasian akan dilakukan dari Kabupaten Maros ke Barru, begitupun sebaliknya. Sambil menunggu proses pembangunan untuk segmen E atau jalur Maros-Makassar.

Load More