SuaraSulsel.id - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap dibutuhkan sebagai salah satu faktor mengendalikan penularan COVID-19.
"PPKM penting karena terbukti efektif, apalagi status pandemi masih ada," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Menurut Dicky saat ini penerapan PPKM semakin memungkinkan untuk dilonggarkan, seiring meningkatnya kekebalan imunitas tubuh masyarakat terhadap risiko kesakitan akibat COVID-19.
Selain untuk membatasi aktivitas, kata Dicky, PPKM juga bisa jadi pengingat bagi masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Malaysia: Kita Harus Hidup Dengan Covid-19, Bukan Mati Karena Covid-19
Dia mengatakan situasi pandemi di Indonesia akan bergantung pada situasi global, apalagi saat ini, di berbagai negara termasuk Asia ada kenaikan kasus COVID-19.
Dicky mengingatkan pemerintah jangan terburu-buru mengambil kesimpulan Indonesia bersiap transisi dari pandemi ke endemi.
Menurut Dicky faktor lain dalam keberhasilan mengendalikan pandemi adalah kepemimpinan dalam upaya membangun kepercayaan dan memberikan contoh perilaku yang sehat kepada masyarakat.
"Komunikasi risiko juga harus diperbaiki. Jangan sampai pejabat di level bawah membuat pernyataan atau kebijakan yang membingungkan publik," ujarnya.
Menurut dia, hal penting lainnya adalah testing, tracing, dan treatment (3T) harus ditingkatkan sehingga pencegahan jadi lebih maksimal dan masyarakat harus konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 20 Juli: Positif 2.950, Sembuh 819, Meninggal 2
"Kemudian, capaian vaksinasi dosis ketiga harus dikejar sebab terbukti efektif mencegah keparahan dan kematian. Data menyebutkan, meski kasus tinggi tapi orang yang masuk ICU dan meninggal dari varian dan sub varian rendah," katanya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Penampakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Menteri Pertanian Andi Amran Lebaran di Kampung
-
BRI Dukung Konservasi Laut dengan Transplantasi Karang dan Lamun di Gili Matra
-
Jadwal Kapal Pelni di Pelabuhan Makassar 1 April - 2 April 2025
-
4 Ciri Orang Beruntung Setelah Ramadan
-
Momen Idulfitri: Munafri Arifuddin Silaturahmi ke Rumah Danny Pomanto