SuaraSulsel.id - Malaysia mulai mengizinkan warga berusia 50 tahun ke atas dan tidak memiliki penyakit penyerta, untuk mendapatkan vaksin penguat COVID-19 (booster) kedua.
"Kasus COVID-19 kembali meningkat. Banyak yang tidak terinfeksi tahun terakhir, kini terjangkiti. Jadi kalau Anda berusia 50 tahun ke atas, sudah mendapat dosis penggalak (booster) pertama, Anda boleh mendapat dosis penggalak kedua," kata Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin di Kuala Lumpur, Rabu 20 Juli 2022.
Meskipun orang-orang yang berusia 50 ke atas dalam keadaan sehat dan tidak termasuk berisiko tinggi, mereka tetap boleh mendapatkan booster kedua, ujar dia.
Khairy mengatakan golongan lain yang juga boleh mendapatkan booster dosis kedua adalah petugas garis depan dan individu yang berisiko tinggi tertular COVID-19.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 20 Juli: Positif 2.950, Sembuh 819, Meninggal 2
Dosis penguat kedua tersebut dapat diperoleh sekurang-kurangnya enam bulan setelah booster pertama diberikan.
Mereka yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan vaksin penguat COVID-19 dosis kedua, ujar dia, hanya perlu membuat temu janji melalui aplikasi MySejahtera. Atau, menghubungi klinik kesehatan terdekat.
"Dan buat yang belum dapat booster pertama, dapatkan segera. Jangan tunggu lagi, COVID-19 masih ada. COVID-19 masih bahaya. COVID-19 bisa mengancam terutama orang tua dan orang yang punya penyakit kronik," kata Khairy.
"Kita harus hidup dengan COVID-19, bukan mati karena COVID-19. Dapatkan booster sekarang," ujar dia.
Angka kasus harian lokal COVID-19 di Malaysia pada Senin (19/7), bertambah 3.898 orang. Sedangkan kasus impor bertambah empat orang.
Baca Juga: Penggunaan Konferensi Video Selama Pandemi Covid-19 Bikin Pekerja Lebih Kelelahan
Kasus aktif COVID-19 bertambah 959. Sehingga totalnya menjadi 43.144 orang.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga mencatat sembilan meninggal dunia karena COVID-19, sedangkan mereka yang sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 bertambah 2.935 orang. (Antara)
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024