SuaraSulsel.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Rusia Anton Siluanov dan Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko dijadwalkan mengikuti rangkaian pertemuan ke-3 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBG) pada 15–16 Juli 2022, secara virtual.
Walaupun demikian, Rusia mengirim delegasinya untuk mengikuti rangkaian pertemuan ke-3 Deputi Bidang Keuangan dan Bank Sentral G20 (FCBD) secara langsung di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Bali, 13–14 Juli.
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Kementerian Keuangan Dian Lestari menyampaikan, meskipun menteri keuangan Rusia hadir secara virtual, dia tetap memimpin langsung delegasinya pada sesi intervensi atau penyampaian pendapat pada pertemuan ke-3 FMCBG, yang juga berlangsung di BNDCC Nusa Dua, Bali.
“Rusia nanti menterinya hadir secara virtual, sementara deputinya hadir secara fisik, on site, mendengarkan, tetapi intervensi datang dari menterinya,” kata Dian menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di BNDCC, Badung, Bali, Selasa malam (12/7).
Baca Juga: Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah Segera Bisa Dinikmati
Ia menambahkan kehadiran menteri keuangan Rusia secara virtual tidak mengurangi kualitas pertemuan utama Finance Track G20 itu.
“Mereka bisa saja aktif berdiskusi di sesi intervensi atau penyampaian pandangan mengenai perekonomian global, yang di dalamnya membahas tantangan saat ini dari dampak perang. Rusia sebagai anggota G20 diberi kesempatan menyampaikan pandangannya,” kata pejabat Kementerian Keuangan RI itu.
Sementara itu, menteri keuangan Ukraina pada pertemuan ke-3 FMCBG G20 tahun ini juga mengikuti sesi intervensi sebagai tamu.
“Ukraina kami undang. Ini sama dengan FMCBG ke-2 pada Februari. Ukraina (pada pertemuan ke-3, red.) kami undang di sesi 1 untuk intervensi, menyampaikan perspektif dari Ukraina dengan kondisi perang apa saja yang menjadi tantangan baik dari perspektif nasional, kemudian dari konteks Ukraina sebagai masyarakat global terutama terkait isu food (pangan, red.),” kata Dian Lestari.
Kehadiran delegasi Rusia, yang merupakan anggota G20, dan delegasi dari Ukraina sebagai tamu undangan pada pertemuan G20 tahun ini, menjadi sorotan banyak pihak karena konflik antara dua negara itu dapat memantik krisis di berbagai sektor, utamanya pangan, energi, dan keuangan dunia.
Baca Juga: Iran Akan Kirim Ratusan Drone Tempur ke Rusia, Bantu Gempur Ukraina
Pertemuan ke-3 menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pun turut menyoroti ancaman itu, tercermin dalam salah satu agenda pertemuan yang membahas situasi perekonomian global berikut risiko-risiko yang harus diantisipasi negara-negara anggota G20.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Siapa Satriya Arta Kumbara? Desersi Marinir yang Jadi Tentara Bayaran Rusia
-
600 Tentara Korea Utara Tewas di Ukraina, Ribuan Lainnya Terluka Saat Dukung Rusia
-
Review Film G20: Aksi Heroik Seorang Presiden dalam Menyelamatkan Dunia
-
Rusia Ancam Inggris dan Sekutunya Atas Keterlibatan dengan Perang Ukraina: Kami Akan Membunuh Mereka
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi