Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 12 Juli 2022 | 10:47 WIB
Presiden Jokowi meninjau proses penelitian minyak goreng merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Medan, Kamis (07/07/2022). [dok Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para menterinya fokus bekerja. Termasuk Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, harus dapat menurunkan harga minyak goreng.

"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp14 ribu atau di bawah Rp14 ribu. Paling penting itu, tugas dari saya itu," kata Presiden Jokowi di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa 12 Juli 2022.

Pada Minggu (10/7) beredar video di media sosial yang menunjukkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak warga di Lampung untuk memilih anaknya Futri Zulya Savitri yang maju sebagai Calon Anggota DPR RI daerah pemilihan Lampung I.

Ajakan Zulkifli agar warga memilih anaknya itu dilakukan sembari membagi-bagikan minyak goreng di Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.

Baca Juga: Viral Mendag Zulkifli Hasan Bagi-bagi Minyak Goreng Minta Warga Pilih Anaknya, Langsung Kena Sentil Jokowi?

"Jadi ke pasar-pasar dalam rangka mengecek, saya pun sama mengecek minyak goreng. Utamanya ini yang kita cek itu minyak curah loh ya. Jangan sekali-sekali lari ke minyak kemasan yang premium, yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di angka Rp14 ribu atau di bawahnya," tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menekankan agar para menteri, utamanya yang mengurusi bidang energi dan pangan, agar bisa fokus menangani dua hal tersebut.

Menurutnya, saat ini situasi dunia sedang terdisrupsi di dua bidang tersebut.

"Semuanya harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan, ini penting. Ini saya urus terus urusan yang berkaitan dengan BBM, urusan yang berkaitan dengan energi itu misalnya batu bara semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan. Sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menjelaskan, dari sejumlah pasar yang ia kunjungi harganya memang sudah berada di kisaran harga tersebut.

Baca Juga: Mendag Zulhas Bagi-bagi Migor Sambil Kampanyekan Anaknya, Pengamat: Itu Politik Kita, Pejabat Menyelam Sambil Minum Air

"Kalau di luar Jawa masih ada yang di atas Rp14 ribu, satu persatu akan kita selesaikan," ungkap Jokowi.

Dalam kunjungannya ke Pasar Sukamandi tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan pedagang.

"Tadi seperti biasa memberikan tambahan modal kerja untuk usaha-usaha mikro, untuk pedagang-pedagang pasar, untuk pedagang kaki lima (PKL). Penting karena kita ingin men- trigger pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah dari recovery pemulihan karena pandemi," tambah Presiden.

Kepala Negara juga memberikan sejumlah bantuan bagi para penerima manfaat PKH.

"Kemudian juga tambahan untuk program PKH terutama juga untuk ibu-ibu yang memiliki usaha-usaha di rumah, usaha-usaha rumahan jadi tambahan modal Rp1,2 juta," ucap Presiden.

Presiden pun memastikan agar bantuan tersebut dapat memperkuat daya beli masyarakat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

"Kita ingin jangan sampai daya beli rakyat itu turun, jangan sampai daya beli masyarakat itu turun. Sehingga kalau ada kelebihan di APBN, dari pajak, dari PNBP, dari pungutan ekspor akan juga diarahkan untuk yang masyarakat yang di bawah ini juga diperkuat daya belinya sehingga bisa nanti akan ada tambahan-tambahan untuk mereka," tutur Presiden.

Dan juga tambahan untuk program PKH terutama juga untuk ibu-ibu yang memiliki usaha-usaha dirumah, usaha-usaha rumahan jadi tambahan modal 1,2 juta.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Subang Ruhimat. (Antara)

Load More