Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 04 Juli 2022 | 08:45 WIB
Penjaga gawang PSM Makassar Reza Arya Pratama harus berjuang ekstra keras menghadapi serangan pemain Borneo FC pada pertandingan Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri Samarinda [Antara]

SuaraSulsel.id - Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengungkapkan kekecewaannya. Usai timnya dikalahkan 2-1 oleh tuan rumah Borneo FC pada pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri Samarinda, Minggu malam.

Kekalahan itu sekaligus memupus keinginan Tavares untuk meruntuhkan tradisi kalah di kandang Borneo FC sejak tahun 2014.

"Sejak awal pertandingan kami ingin melawan satu tim, tapi pada malam ini kami harus menghadapi dua tim," kata Bernando Tavares usai pertandingan.

Tavares enggan berdalih atas kekalahan yang dialami oleh tim berjuluk Juku Eja, karena dia menganggap pada pertandingan itu banyak keputusan wasit yang tidak sama dengan keputusan asisten hakim garis.

Baca Juga: Tumbangkan Bhayangkara FC, PSIS Semarang Melaju ke Semi Final

"Makanya kalau ingin sepak bola Indonesia ini maju setiap pertandingan harus ada VAR (Video Assistant Referee) sehingga wasit melihat dulu kejadian di lapangan sebelum membuat keputusan," kata Tavares.

Selain itu, Tavares juga menyinggung keberadaan bola cadangan, usai timnya ketinggalan dua gol.

Dia membeberkan, saat timnya mendapatkan kesempatan bola mati, para pemainnya cukup sulit mendapatkan bola. Karena bola seperti hilang dan diberikan oleh boy ball dengan waktu yang lambat.

"Saat itu kami harus mengejar ketinggalan dua gol, namun kami susah mendapatkan bola, selalu ada jeda untuk mengulur waktu," beber Tavares.

Meski kecewa, Tavares tetap mengucapkan selamat kepada tuan rumah Borneo yang telah berhasil lolos menuju babak semi final.

Baca Juga: PSM Makassar Gagal Pecahkan Kutukan, Borneo FC Melaju ke Semifinal

"Kami harus akui Borneo memang tim yang bagus, karena mereka punya materi pemain yang bagus di semua lini, namun para pemain kami juga melawan dan terus berusaha hingga pertandingan selesai," kata Tavares.

Borneo FC Dapat Tiket Semi Final Piala Presiden

Kesebelasan Borneo FC memastikan tiket semifinal Piala Presiden 2022 setelah berhasil mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-1 pada pertandingan babak delapan besar di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu malam.

Dua gol kemenangan bagi tim berjuluk Pesut Etam dicetak oleh Agung Prasteyo pada menit 6 dan Matheus Pato pada menit 18. Sementara gol balasan PSM dicetak oleh Willem Jan Pluim pada menit 74.

Dengan kemenangan itu, Borneo FC berhasil menyusul tiga kesebelasan lainnya yakni PSS Sleman, Arema Malang dan PSIS Semarang yang telah lebih dulu memastikan lolos menuju babak empat besar.

Kemenangan menghadapi PSM juga membuat Borneo FC menjadi satu- satunya kesebelasan yang lolos babak semi final dengan durasi pertandingan 90 menit waktu normal, karena ketiga kesebelasan lainnya yakni PSS Sleman, Arema maupun PSIS harus berjuang dengan drama adu penalti.

Borneo FC menjadi tuan rumah ketiga babak delapan besar yang berhasil melangkah menuju babak selanjutnya, setelah Arema Malang dan PSIS Semarang. Satu tuan rumah lainnya yakni Persib Bandung gagal melangkah setelah dikalahkan PSS Sleman melalui adu penalti.

Pada pertandingan malam itu, kesebelasan Borneo FC cukup mengambil inisiatif menyerang dan cukup mendominasi penguasaan bola sejak menit awal babak pertama.

Borneo berhasil unggul melalui gol cepat Agung Prasetyo pada menit ke enam melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan umpan sepak pojok Jonathan Bustos.

Unggul 1-0, membuat semangat para pemain Borneo kian berlipat untuk menggandakan keunggulan.

Melalui kerjasama dengan Stefano Lilipaly, penyerang Borneo FC Mataheus Pato berhasil menyarangkan bola ke gawang PSM yang dikawal Reza Arya Pratama pada menit 18.

Tim PSM, berupaya mengejar ketertinggalan dan membuat peluang melalui Rasyid Assahid Bakri dan Everton Nascimento namun sayangnya belum bisa merubah papan skor hingga jeda waktu turun minum.

Memasuki babak kedua, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares merubah strategi dengan memasukkan sejumlah pemain bertipe penyerang untuk meningkatkan daya dobrak di lini depan.

Ketatnya pertahanan Borneo, membuat skema penyerangan tim berjuluk Juku Eja kandas oleh barisan pertahanan ataupun kesigapan penjaga gawang Angga Saputro.

Tim PSM baru bisa memperkecil keunggulan tuan rumah menjadi 2-1 pada menit 74, melalui eksekusi tendangan bola mati oleh Willem Jan Pluim.

Gol yang diciptakan Pluim, melecut semangat para pemain PSM untuk menambah satu gol demi menyamakan papan skor.

Tensi pertandingan semakin meningkat menjelang sepuluh menit waktu normal akan berakhir, karena kedua kesebelasan saling bergantian menciptakan peluang untuk mencetak gol.

Wasit Toriq Alkatiri mengganjar kartu merah pemain PSM Makassar Yakob Sayuri di babak tambahan waktu, karena Yakob menendang bola dengan keras ke luar lapangan.

Yakub terlihat cukup emosional kepada boy ball yang dinilainya lambat memberikan bola untuk tim PSM yang mendapatkan bola mati.

Kejadian itu sempat menimbulkan ketegangan di bench pemain PSM, dan terlihat penonton ikut reaksional sehingga pertandingan sempat dihentikan untuk beberapa saat.

Setelah berdiskusi, Wasit Toriq Alkatiri kemudian melanjutkan lagi pertandingan dan beberapa saat kemudian meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Borneo FC.(Antara)

Load More